Diklat BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) merupakan salah satu realitas program kerja dari divisi keagamaan FORMADIKSI KIP-K IAIN Kediri yang bernama Majelis Ta’limul Qur’an, yang mana majelis ini menjadi wadah bagi mahasiswa FORMADIKSI KIP-K IAIN Kediri untuk belajar dan mengajarkan al-Qur’an, artinya program ini membentuk kader pengajar al-Qur’an yang bertugas mencetak anggota FORMADIKSI KIP-K IAIN Kediri untuk bisa baca tulis al-Qur’an.
Untuk membentuk kader pengajar al-Qur’an yang baik, maka pengurus memberikan fasilitas diklat pelatihan bagi mahasiswa FORMADIKSI KIP-K IAIN Kediri yang sudah lulus program BTQ di kampus dengan nilai rata-rata 80, hal ini berguna untuk memudahkan proses pelatihan karena seluruh peserta berada dalam standarisasi yang hampir sama.
Pelatihan atau Diklat BTQ FORMADIKSI KIP-K IAIN Kediri berlangsung dua hari berturut-turut yaitu pada hari Jum’at 9/12/22 dan Sabtu 10/12/22, dalam tempo dua hari tersebut peserta diklat dibekali berbagai macam ilmu, utamanya ilmu tentang cara mengajar al-Qur’an yang sesuai dengan program BTQ yang diadakan kampus, program tersebut menggunakan metode Jami’ati yang dirancang langsung oleh beliau K. Ahmad Fauzan Pujianto, M.Ag, yang mana beliau merupakan hamilul qur’an sekaligus salah satun dosen pengajar di IAIN Kediri yang sudah sudah tidak diragukan keilmuannya khususnya dalam bidang Al-Qur’an, ulumul qur’an, serta metode mempelajari al-Qur’an.
Dalam pelaksanaannya diklat ini diisi oleh beliau K. Ahmad Fauzan Pujianto, M.Ag secara langsung di aula rektorat lantai 4 IAIN Kediri, acara ini mendapat sambutan yang baik dari seluruh pihak, seperti peserta yang mendaftar melebihi kuota yang disediakan panitia, lalu antusias peserta yang selalu datang tepat waktu, dan tidak meninggalkan ruang acara sampai acara selesai. Kemudian dari pihak kampus mendukung penuh kegiatan ini hingga rektor IAIN Kediri memberikan sambutan yang baik kepada seluruh peserta, dan mengapresiasi kegiatan yang positif ini. Selain itu dari pihak tim BTQ IAIN Kediri juga merasa senang dengan diadakannya acara ini sebab seharusnya memang dibutuhkan pengkaderan baru untuk pengajar-pengajar BTQ metode jami’ati agar metode ini bisa meluas kemanfaatannya serta memudahkan dalam regenerasi pengajar BTQ.
Kesuksesan acara ini tidak lepas dari pemateri yang mengisi, yang mana dalam acara tersebut terbagi menjadi beberapa segmen, adapun segmen yang pertama berkaitan dengan lagu, intonasi, dan penataan makhroj yang di isi oleh beliau Ustadzah Romlah, beliau adalah seorang hamilul qur’an yang memiliki suara indah nan menawan, sehingga dalam pelaksanannya peserta bersemangat mengikuti apa yang beliau ajarkan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi terkait metodologi pengajaran jilid dalam metode jami’ati, tepatnya pada jilid 1-4, kemudian metodologi jilid 5 yang berisikan ghorib dan tajwid, lalu dilanjutkan dengan cara mengajarkan kelas al-Qur’an dan menghafal al-Qur’an, dalam setiap metodologi jilid 1-5 beliau meminta peserta sekaligus melakukan praktik mengajar di depan peserta lain, setelah metodologi selesai dilanjutkan dengan segmen terahir yakni tanya jawab. Adapun seluruh segmen terdebut di isi oleh beliau K. Ahmad Fauzan Pujianto, M.Ag. seluruh segmen itu tadi beliau sajikan dengan menarik, tak hanya itu disela-sela materi beliau juga memberikan motivasi dan semangat bagi seluruh peserta, salah satunya memotivasi peserta dengan ucapan manusia paling mulia yakni sang baginda Muhammad SAW, yaitu خيركم من تعلم القرأن وعلمه, sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Harapannya melalui acara ini bisa menjadi salah satu wujud refleksi dari perkataan nabi tersebut dan kelak kita bisa terakui sebagai umat beliau yang baik.
Oleh Hibatin Wafiroh
Editor : Nindi Indriani
0 Komentar