Siapa sih, yang sering menyia-nyiakan waktu? Pasti banyak dari teman-teman, dan mungkin penulisnya juga sering menyia-nyiakan waktu.

Tanpa disadari, waktu adalah hal yang sangat berharga, tahu mengapa? Karena waktu adalah misteri kehidupan yang apabila sudah terjadi maka tidak akan bisa diulangi lagi. Tapi kita tetap saja sering menyia-nyiakan waktu dan secara tidak sadar, kita lebih mementingkan mengobrol, memainkan hp, ghibah, melamun dan tidur. Dari hal-hal tersebut hanya akan menimbulkan pikiran-pikiran negatif dari otak. Lantas untuk apa waktu yang sangat singkat ini, jika tidak digunakan untuk menggapai sesuatu apapun yang bernilai dalam hidup kita atau minimal bermanfaat bagi orang lain lah.

Ketika kita sadar bahwa kita harus melakukan suatu perubahan, dan dalam pikiran kita keluar kata “terlambat”. Pemikiran dan perasaan terlambat inilah yang membuat kita tidak akan pernah berkembang. Seolah perjalanan kita hanya akan mati di tengah jalan dan pada akhirnya akan ada perasaan gelisah yang tidak menentu, merasa kecil, tak berguna, payah, dan tidak dibutuhkan.

Jadi dalam menggapai suatu tujuan dalam hidup, kita membutuhkan suatu ilmu, dan dalam mencari ilmu dibutuhkan tekad yang kuat, serta tidak ada kata terlambat dalam mencari ilmu. Terkadang kita mengerti arah dan tujuan kita untuk menggapainya, tapi kita malah bermalas-malasan dan menunda-nunda hal tersebut. Maka dengan diberikannya waktu yang begitu singkat, sudah sepatutnya kita mempergunakan waktu semaksimal dan sebaik mungkin, juga harus bisa melawan napsu kita untuk melakukan hal tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan kita tidak menyadari bahwa kita telah banya membuang-buang waktu kita dan menganggap hal itu adalah hal yang biasa. Padahal sebenarnya kita termasuk orang-orang yang rugi yang telah melewatkan waktu sedetik, semenit bahkan berjam-jam.

Di dalam dunia organisasi atau perkuliahan, kurangnya menghargai waktu masih sangat terlihat, contohnya saja jam karet atau menunda-nunda aktivitas. Misalnya jadwal seminar atau jadwal perkuliahan dimulai jam 07.00 tetapi masih banyak mahasiswa yang terlambat, enam dari sepuluh orang yang datang tidak tepat waktu, bahkan ngaret berjam-jam.

Hal ini terjadi karena tidak adanya rasa menghargai waktu dalam diri individu tersebut, tidak di ajari betapa pentingnya disiplin dan menghargai waktu. Akibat dari tidak menghargai waktu tadi semua tidak berjalan lancar, terkadang karena seorang sudah terlalu sering terlambat atau tidak disiplin maka akan mendapat nilai etika yang jelek dari dosennya atau tidak bisa dipercayai lagi.

Dengan kita menghargai waktu maka akan tercipta suatu kedisiplinan dalam diri kita. Disiplin merupakan suatu keadaan yang akan membuat kita patuh dan taat terhadap suatu norma atau nilai-nilai yang terdapat dalam dimensi waktu. Dengan disiplin kita dapat menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, membagi waktu dengan baik, mana yang harus diutamakan dan mana yang harus ditinggalkan.

Dengan begitu tidak ada lagi waktu yang tersia-siakan, karena waktu tidak akan bisa terulang kembali, sebelum kita tua dan menyesalinya lalu berkata “mengapa dulu nggak melakukan hal ini? Mengapa dulu tidak melakukan hal itu? Andai saja dulu begitu.” Sayangnya, hal itu sudah tidaak bisa diulang kembali, dan hanya bisa berandai-andai akan terulangnya waktu yang sudah terlewatkan.

Di dalam Islam kita juga diajarkan lebih baik memanfaatkan waktu agar kita tidak merugi didalam kehidupan. Karena waktu adalah umur kita, umur adalah modal kita, modal utama perdagangan untuk akhirat. Dengannya kita bisa mencapai kenikmatan abadi di sisi Allah ta’ala. Setiap nafas dan hidup kita adalah permata yang tak ternilai harganya dan tidak dapat ditukar, jika ia telah terlewat dan tidak akan pernah kembali lagi.

Waktu terus mengalir meninggalkan kita mengikuti takdir Allah. Perjalanan waktu menggerus usia kita yang terus berkurang setiap detik, setiap menit, setiap jam dan dari satu hari ke hari berikutnya. Banyak keajaiban dari waktu, ada pengalaman kenangan tentang kesenangan, kesusahan, sehat, sakit, kekayaan, kemiskinan dan lainnya.

Allah bersumpah dengan menyebut masa dalam firman-Nya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS al-‘Ashr:1-3).

Waktu luang adalah nikmat yang besar dari Allah. Tapi banyak di antara kita tertipu dan merugi terhadap nikmat ini. Ada waktu luang namun tak dimanfaatkan dengan baik dan terpuji, sibuk dengan perkara mubah yang tak berpahala, untuk perkara-perkara yang haram, perkara yang dapat menjerumuskan pada tindak pidana yang bisa menyeret ke ranah hokum.

Jadi gimana, masih mau menyia-nyiakan waktu? Manfaatkan waktu sehatmu sebelum kamu sakit, dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.

 

Kategori: Artikel

1 Komentar

madesain · 23/06/2023 pada 19:22

belajar desain grafis https://www.madesain.com

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 11 =

%d blogger menyukai ini: