Oleh : Mughis

Tahukah para bapak, ibuk, anak muda. Di era distrapsen sekarang, terjadi begitu banyak revolusi-revolusi. Terutama pada soal digital teknologi. Manusia sekarang mau-tidak mau harus mengikuti zaman, dimana setiap apapun masalah bisa di selesaikan. Manusia sekarang di manjakan oleh teknologi. oleh karena itu, aku berkeinginan dalam pendidikan itu jangan yang susah susah lah. Kita manfaatkan teknologi yang sangat canggih sekarang

di zaman sekarang anak muda di susahkan dengan. Kemana ? mau jadi apa ? masa depan ketika sudah lulus sekolah..?

besok kita mau jadi apasih kalau sekolah terus menerus, ujung-ujungnya dalam perkejaan anak muda malah memilih pekerjaan atau aktifitas yang lebih di sukainya atau malah hobinya yang menentukan suksenya.

Berbicara tentang pendidikan, berbicara tentang mata pelajaran, terkadang murid sekarang malas masuk kelas karena mereka tidak mut, saat di ajak belajar peserta didik pun merasa enggan dan menolak, saat belajar anak-anak merasa jenuh dan mudah mengeluh dan tak banyak dari mereka tidak suka dengan mata pelajaran yang di ajarkan. Atau bahkan tidak suka dengan gurunya, tidak suka dengan metode yang bawakan oleh sang guru.

Profesor andres crap, seorang psikolog senior dari jerman mengatakan bahwa : “kunci motivasi belajar yang utama, bagi anak-anak adalah kesukaan terhadap hal yang dia pelajari”

Jadi, jika kita bayangkan sistem pendidikan masa depan adalah berpusat pada kesukaan seoarang murid terhadap mata pelajaran yang dia sukai, dalam jurusan yang mereka yang mereka inginkan.

pasti sang murid tidak ada rasa untuk meninggalkan pelajar bahkan satu kalipun. Dan akibatnya sang murid pun akan lulus tidak akan menyia-nyiakan ilmunya dan bahkan berkeinginan untuk memperdalami lagi.

Coba kita tarik balik. Apa sih kesulitan sekarang bila di era globalisasi sekarang, semua teknologi semakin canggih dan sistem komunikasi sangat lah mengalami progresivitas. Mungkin ini bisa sebagai senjata utama dalam mengelola pendidikan di masa depan, dimana pelayanan tertinggi adalah para murid, murid pun akan merasa puas dan karena muridpun sudah meras nyaman dengan kepuasan mereka, belajar pun akan tidak malas, bahkan semangat belajarnya akan meningkat drastis.

Berbicara pendidiakan masa depan, berbicara tentang manajemen, menejemen yang mengatur untuk kesuksesan masa depan.

Mari kita mengenal TQM, (Total Quality Manajemen) yang mana inti dari menejemen ini adalah kepuasan tertinggi terletak pada pelanggan, di dalam pendidikan pelanggan: 1) primer : murid dan guru. 2) sekunder : masyarakat. Lembaga di tuntut untuk berinovasi yang efektif dan efisien. Dan tidak lupa memperbaiki sistem internya termasuk sarana dan prasarananya.

Di mana nanti, lembaga pendidikan membuat cara mendisain menejemenya seperti menejemen TQM, yang telah lama dibuktikan oleh bidang ekonomi untuk memajukan pemasaranya dengan fokus kepada pelanggan.

Contoh: dalam tahun ajaran baru para siswa disuruh memilih sendiri mata pelajaran apa yang harus dia tempuh dalam satu semester, jadi para siswa punya pandangan untuk semester kedepan langkahnya seperti apa. Tetapi cara ini agak sedikit gila, menurut saya sendiri sih, tetapi bisa dilaksanakan jika kurikulum sudah ditata dengan rapi dan kualitas pendidik juga berkopeten dan didukung dengan infrastruktur yang memadai dan mumpuni.

 bahkan  ada permasalahan yang tak kunjung usai yaitu Dampak resolusi manajemen .. persaingan antarorganisasi mekin ketat dalam hal (mutu dan kualitas)

Memenenuhi tuntutan pelanggan,,  mutu, produk dan jasa

Apa itu TQM = meningkatkan kualitas menyeluruh

Prinsip dasar = kepuasan pelanggan

Respek terhadap setiap orang

Menejemen berdasarkan fakta

Perbaikan kesinambungan (terus menerus)

MBS                                                                                                                                       TQM

Mencari pemecah masalah                                                                              filosofi manajemen yang baru

Menggunakan metode pemadam kebakaran                                                               penjegah kebarakan

Mengaprisakan dengan cara lama/yang sudah ada/kebiasaan                                menggunakan trobosan berfikir dengan inovasi baru

Mengfokuskan pada jangka pendek                                              meningkatan berkelanjutan jangka panjang

Memeriksa kesalahan                                                        mencegah kesalahan & meningkatkan kualitas

Menekankan penggunakan opini                                                                    mnekankan penggunakan fakta

Termotivasi oleh keuntungan                                                                                           kepuasan pelanggan

Menggantungkan pada kelancaran program                                                membangun cara hidup baru

Kategori: Opini

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × 3 =

%d blogger menyukai ini: