BAPER?

Maksudnya, “Bawa Perasaan”? Eits …, bukan itu maksudnya.

Sebelum kita bahas tentang BAPER, kita singgung dulu apa dan siapa itu pemuda.

شبان اليوم، رجال الغد

Artinya: “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.”

Peran pemuda bagi bangsa, negara, dan agama sangat penting. Sebab merekalah yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Jadi, baik buruknya pemuda akan berdampak pada kualitas pemerintahan yang akan datang.

Pemuda dikatakan baik jika memenuhi beberapa syarat, diantaranya: beriman, berkarakter dan berilmu. Pemuda yang beriman berarti pemuda yang meyakini makna kalimah syahadat dengan benar. Sedangkan berkarakter yakni pemuda harus mempunyai akhlak mulia sesuai dengan al-Qur’an dan sunnah. Dan yang terakhir, seorang pemuda haruslah berilmu, karena segala perbuatan yang dilakukan tanpa ilmu, maka akan sesat. Sebab ilmu adalah cahaya.

Selanjutnya kata BAPER, BAPER di sini bukan diartikan sebagai bawa perasaan seperti kata-kata yang pernah popular pada masanya. Tapi, BAPER yang dimaksud adalah akronim dari kalimat Bawa Perubahan. Kita tak mungkin hanya terus begini-begini saja, kita harus keluar dari zona nyaman demi perubahan bangsa. Di samping itu, demi terwujudnya perubahan yang nyata kita harus mempunyai sikap berani bertanggung jawab, rela berkorban dan berani mengambil risiko.

Dalam QS. ar-Ra’du ayat 11 Allah berfirman:

إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغير ما بأنفسهم

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Dari ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika kita hanya diam di tempat; tanpa pergerakan, maka ya … tidak akan ada perubahan sedikit pun. Apapun yang kita rencanakan bahkan sebaik-baik rencana yang telah dibuat, tapi jika tidak ada ikhtiar untuk mewujudkannya maka tidak akan terealisasi.

Ingin nggak sih menjadi kebanggaan bangsa?

Pasti jawabannya …, ya, inginlah. Mempersembahkan sesuatu untuk bangsa. Agar bangsa itu bangga mempunyai pemuda-pemudi yang hebat. Bukan pemuda-pemudi yang hanya menjadi beban negara. Nah, di sisi lain kita sendiri bingung mau memberikan apa kepada negara. Kenapa? Karena nggak punya prestasi ataupun bakat di bidang apapun.

Lalu gimana solusinya? Oke, jangan khawatir ya …!

Bakat itu, bukan sesuatu yang muncul secara cuma-cuma, ia harus diasah terus menerus. Ada keterkaitan antara bakat dengan minat. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia, sedangkan minat ada karena adanya ketertarikan yang kuat atas sesuatu. Bakat yang didukung dengan minat atau sebaliknya merupakan kombinasi terbaik untuk meraih kesuksesan pada bidang tertentu.

Jika kita tidak tahu apa bakat yang ada pada diri kita, caranya yaitu coba saja terjun di semua bidang. Seperti: melukis, pidato, olahraga, memasak, desain grafis, tilawatil qur’an dan sebagainya. Dari semua yang telah disebutkan tadi, kita coba semuanya satu per satu. Sehingga nanti bisa kita rasakan, mana yang lebih kita sukai, yang lebih nyaman kita geluti, dan yang lebih kompeten di dalamnya.

Ketika sudah mantap pada bidang tersebut, maka perdalam dan berlatih terus menerus untuk tahap yang semakin baik. Nah kan …, dari situ akhirnya kita bisa menemukan minat bakat yang terpendam dalam diri kita selama ini. Jika suatu saat ada kompetisi di bidang yang kita minati tadi, kita bisa mengikutinya untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita di bidang tersebut. Kan … siapa tahu dapat membawa pulang juara umum, hehehe ….

Jadi, peran pemuda dalam peradaban dunia sangatlah penting. Sebagai pemuda milenial kita harus menjadi pemuda yang berkualitas dan berintegritas. Pemuda yang berkualitas pasti akan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih maju. Seperti kata Bung Karno, “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.”

 

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 + sixteen =

%d blogger menyukai ini: