Dipublikasikan Oleh : Divisi Keagamaan

Hai hai ...!

Apakah teman-teman pembaca ada yang punya doi? Tentu ada, dong!

Sebelumnya, gini, ya, Guys! Batasan pergaulan yang diajarkan agama Islam sudah sangat jelas. Tetapi batasan ini sering kali tidak dihiraukan oleh remaja saat ini. Karena mungkin mereka sudah terlalu enjoy dengan apa yang mereka jalani, sehingga membuat mereka lupa bahwa kesenangan itu semu dan sesungguhnya tidak membawa kebaikan bagi mereka, malah justru banyak mudharatnya.

Jelas saja, karena pacaran identik dengan bermesraan antara dua orang lawan jenis yang bukan mahramnya dan belum halal. Agama secara jelas melarang hal ini.

Selain itu, pacaran juga dapat menimbulkan kerugian. Kenapa begitu? Coba kamu bayangkan, saat pacaran, misalnya: pegangan tangan, pelukan, ciuman, bahkan ada yang sampai lebih dari itu karena tidak bisa menahan nafsunya. Kasihan ‘kan orang-orang itu, membiarkan dirinya begitu mudah dijamah oleh orang yang bukan mahramnya.

Dari hal itu tadi, ada seseorang yang lebih kasihan lagi, yaitu calon jodoh mereka. Jika pacar sudah mendahului menjamah tubuh mereka, maka calon jodoh mereka mendapat sisa dari mantan pacar.

Coba berkaca dan tanyakan ini kepada diri kalian sendiri, “Apakah kalian mau mendapat jodoh yang sudah dijamah berkali-kali oleh orang lain?” Jawabannya, tentu saja, tidak.

Selain yang sudah disebutkan tadi, masih banyak lagi kerugian lain yang ditimbulkan dari pacaran. Untuk itu, mari berusaha bersama-sama memperbaiki diri, agar kita juga mendapat jodoh yang terbaik dari Allah SWT.

Ingat, ya, gaes, ya! Jangan tergiur oleh istilah pacaran islami, taaruf, atau apalah namanya, karena tipu muslihat setan itu sangat halus. Sungguh aneh jika ada yang mengatakan, “Kita boleh berpacaran, asal itu dilakukan secara islami, mencintai karena Allah.” Rasanya sangat lucu, jika selepas melakukan hubungan dengan Allah (shalat), kemudian kita melakukan hubungan dengan sang pacar dan bermesraan lewat telepon, sms, atau lewat jejaring sosial. Akhirnya, terjebak STMJ (Shalat Terus Maksiat pun Jalan). Na’udzubillah min dzalik.

Gaes ..., berhati-hatilah dalam hidupmu agar tidak terjebak dalam jalan yang salah.  Ingat, di dunia ini semuanya semu, artinya apapun nikmat yang terdapat di dunia ini, hanyalah sementara. Ingatlah, kawan, bahwa masih ada kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Ingatlah, sedikit pesan dariku:

“Jangan mudah tergiur dengan indahnya pacaran yang belum halal, jangan biarkan pacaran merusak masa depanmu. Jangan biarkan pacaran merusak pikiranmu. Biarkan orang lain menilai kita kuno, gak laku, gak gaul, dsb. Yang penting kita berusaha melakukan perintah Allah SWT untuk menjuhi maksiat.”

”Menjadi single adalah sebuah pilihan, kawan, bukan nasib. Karena nasibmu adalah jodoh yang kelak akan mengajakmu pada suatu hubungan yang halal, yang diridhai Allah, dan semua orang. Itulah hubungan yang disebut pernikahan.”

Jadi, jangan khawatir tidak laku. Karena Allah sudah menyiapkan jodoh untuk kita sejak dalam rahim ibu. Kita hanya perlu berusaha untuk menemukan di mana dan siapa dia. Bukan dengan jalan gonta-ganti pacar, tetapi dengan cara berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah agar didekatkan pada jodoh kita. Dan bertaaruf adalah salah satu caranya.

So, masih mau pacaran? Jawabannya ada di diri kalian masing-masing, ya, guys! Semoga kita semua selalu berada di jalan kebaikan.



Karya : Iklima Nur Akmala Putri
Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 − 4 =

%d blogger menyukai ini: