Nuzulul Qur’an: Keutamaan Membaca Al-Qur’an dan Mengamalkannya

oleh: Fita Della

 

Secara bahasa, nuzulul qur’an berasal dari kata “nuzul” yang berarti “penurunan” atau “turun” dan “Al-Qur’an” yang merujuk pada kitab suci umat Islam yang diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Secara istilah, nuzulul qur’an merupakan proses penurunan wahyu Al-Qur’an dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. secara bertahap selama 22 tahun. Nuzulul qur’an biasanya diperingati pada saat bulan Ramadan atau pada malam 17 Ramadan.[1]

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Di bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh. Selain itu, pada bulan Ramadan, umat muslim juga dididik langsung oleh Allah untuk membatasi dan mengendalikan nafsu mereka serta bersabar. Di bulan yang penuh keberkahan ini, Allah menurunkan kitab suci Al-Qur’an kepada Rasulullah dalam beberapa tahapan.

  1. Tahap pertama, Al-Qur’an diturunkan di lauhul mahfudz sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Buruuj.
  2. Tahap kedua, Al-Qur’an diturunkan ke Baitul Izzah. Hal ini diceritakan dalam surah Ad-Dhukhon ayat 3 dan surah Al-Qadr (surah yang membahas penurunan Al-Qur’an dari lauhul mahfudz ke Baitul Izzah).
  3. Tahap ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari Baitul Izzah ke Rasulullah pada tanggal 17 Ramadan, pada tahun ke 41 setelah kelahiran Nabi Muhammad.

Allah menghiasi bulan Ramadan dengan menurunkan Al-Qur’an. Malaikat Jibril memiliki kegiatan khusus pada malam Ramadan yaitu mengoreksi ayat-ayat Al-Qur’an yang turun. Allah-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan Allah-lah yang menjaganya. Salah satu bentuk keterlibatan Allah dalam menjaga Al-Qur’an adalah melalui para penghafal Al-Qur’an.

Membaca Al-Qur’an juga memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat bukhori :

” خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ” . (صحيح البخاري)

Artinya : “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Shahih Bukhori).

Orang yang membaca Al-Qur’an memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Allah. Orang yang membaca Al-Qur’an akan menjadi keluarganya Allah atau ahlullah. Allah memiliki keluarga dari golongan manusia, yaitu para ahlul qur’an, yaitu orang-orang yang membaca, mengamalkan, menghalalkan halalnya, dan mengharamkan haramnya.

Keistimewaan ahlul qur’an adalah jika seseorang memuliakan mereka maka mereka juga memuliakan Allah dan baginya surga. Sedangkan jika seseorang menghinakan ahlul qur’an maka sama saja mereka menghinakan Allah dan bagi mereka neraka. Selain itu, pahala membaca Al-Qur’an juga sangat besar, di mana setiap huruf dibaca akan mendapatkan satu pahala dan dilipatkan menjadi 10 kali lipat. Jika dibaca ketika sholat maka pahala dilipatkan menjadi 100 kali lipat. Para pembaca Al-Qur’an juga akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat, di mana Al-Qur’an akan mensyafaati siapa saja yang selalu menjadikannya sebagai teman.

Manusia hidup di dunia ini dengan memiliki berbagai harapan dan tujuan dalam hidupnya. Salah satu harapan utama bagi umat muslim adalah meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ada banyak cara untuk mencapai hal itu, salah satunya adalah dengan membaca Al-Quran. Dalam tanya jawab yang dibagikan oleh Ning Hafsha al-Ahla Kafabih, terdapat beberapa informasi yang menarik tentang keutamaan membaca Al-Quran, serta cara untuk mengoptimalkannya agar manfaat yang didapatkan semakin besar.

  1. Pertama, kita dapat merasakan berkah Al-Quran tidak hanya di akhirat, tapi juga di dunia. Dalam kehidupan sehari-hari, membaca Al-Quran dapat membantu kita menjadi lebih baik, memberikan ketenangan di hati, dan juga mengajarkan etika dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama guru yang merupakan figur penting dalam pendidikan kita. Hal ini juga sejalan dengan hadis yang menyatakan bahwa orang yang membaca Al-Quran memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah. Selain itu, pahala membaca Al-Quran juga dapat ditujukan kepada orang tua, yang tentunya sangat berarti bagi mereka yang ingin berbakti kepada orang tua. Namun, pahala tersebut juga diberikan kepada orang yang membacanya, sehingga membaca Al-Quran juga menjadi salah satu cara untuk memperoleh kebaikan bagi diri sendiri.
  2. Kedua, ketika kita ingin berubah menjadi lebih baik, kita dapat memulainya dengan mengirimkan doa al-Fatihah kepada diri sendiri. Doa ini mengandung makna yang dalam dan dapat membantu kita memperbaiki diri. Dalam Islam, perubahan diri menjadi lebih baik adalah hal yang sangat dihargai, karena ini merupakan tanda dari kebaikan hati dan kesadaran akan kebaikan.
  3. Ketiga, ada satu lagi hal yang harus diingat saat membaca Al-Quran, yaitu terkait dengan malam lailatul qadar. Orang yang mendapat kesempatan untuk mengalami malam lailatul qadar sangat dianjurkan untuk tidak menceritakannya kepada orang lain, karena dapat menghilangkan keberkahannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya malam ini dalam kehidupan seorang muslim, dan betapa besar manfaat yang dapat diperoleh dengan memanfaatkannya dengan baik.

Kesimpulannya, membaca Al-Quran adalah salah satu cara yang sangat penting bagi umat muslim untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam tanya jawab yang telah dibagikan, terdapat beberapa tips yang dapat membantu kita memperoleh manfaat maksimal dari membaca Al-Quran, termasuk merasakan berkah di dunia, memperoleh pahala bagi diri sendiri dan orang tua, serta memulai perubahan diri menjadi lebih baik dengan doa al-Fatihah. Selain itu, kita juga diingatkan untuk tidak menceritakan pengalaman malam lailatul qadar kepada orang lain agar keberkahannya tetap terjaga. Semoga kita semua dapat mengamalkan dan memanfaatkan Al-Quran dengan sebaik-baiknya.

[1] Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’),23.

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven − two =

%d blogger menyukai ini: