Kabar gembira datang dari STAIN Kediri untuk dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam di Kediri raya. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 26/2018 tentang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo, STAIN Kediri telah resmi beralih bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) per bulan April ini.  Nuansa IAIN bahkan begitu terasa, khususnya di kampus baru Ushuluddin dan Dakwah.

Kehadiran gedungUshuluddin dan Dakwah ini seolah menegaskan bahwa STAIN Kediri memang telah layak naik tingkat menjadi IAIN. Selain desain arsitektur yang lebih modern dan estetik, bangunan seluas kurang lebih 2 ha ini ditunjang sarana prasarana yang lebih unggul dibanding tiga kampus IAIN Kediri sebelumnya. Dimulai dari ruangan berpendingin, kamar mandi yang nyaman,  LCD lengkap dengan layar proyektor, lobbi yang nyaman, serta yang menjadi primadona, jaringan internet yang cepat. Tak ayal, kini gedungUshuluddin dan Dakwah yang terletak di timur ma’had IAIN Kediri ini menjadi kebanggaan warga IAIN Kediri.

Selain alasan untuk memenuhi persyaratan standar alih status IAIN yang mengharuskan suatu perguruan tinggi setidaknya memiliki luas lahan ± 12 sampai 15 ha, pembangunan kampus Ushuluddin dan Dakwah ini juga didasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengenyam pendidikan yang semakin besar dalam tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan ruangan Ushuluddin dan Dakwah yang berada di kampus 1 IAIN Kediri sudah tidak dapat menampung kebutuhan masyarakat tersebut. Oleh karena itu, sejak semester ganjil tahun kemarin gedungUshuluddin dan Dakwah baru ini mulai dibangun dan sudah mulai difungsikan pada awal semester genap tahun ini. Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri sendiri saat ini menawarkan lima program studi, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Ilmu al-Quran dan Tafsir (IAT), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Ekonomi Syariah (ES), dan yang terbaru Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

IAIN Kediri sendiri memang begitu intens melakukan pembangunan dan perbaikan setahun terakhir ini. Hal ini tentu disambut baik oleh para mahasiswa. Mayoritas mahasiswa berharap kedepannya akan terus ada perubahan baik yang terjadi di IAIN Kediri. Salah satunya adalah Angga, seorang mahasiswa prodi Ekonomi Syariah semester 4. Dia berpendapat bahwa perguruan tinggi merupakan tempat untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, dan salah satunya adalah ilmu tentang agama. Hal yang hampir sama juga disebutkan oleh Fery, mahasiswa prodi Ekonomi Syariah semester 2. Dia berharap kampusnya akan semakin maju karena sarana dan prasarana kampus terus mengalami pembenahan dan peningkatan. “Semoga kedepannya STAIN (IAIN-red) dibangun masjid dan tempat terbuka hijau sekedar untuk bersantai setelah kuliah atau mengerjakan tugas, karena selama ini saya bingung tempat menunggu saat pergantian kelas biasanya harus duduk dilantai teras,” jelasnya.

Banyak pihak berharap IAIN Kediri dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul, yang tak jauh beda, bahkan lebih baik bila disandingkan dengan perguruan tinggi bergengsi lainnya. Ditambah lagi, sekarang gedung perpustakaan IAIN Kediri 4 lantai juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Nantinya, diharapkan dengan adanya bangunan kampus baru tersebut akan dapat meningkatkan prestasi dan mutu IAIN Kediri. Di samping itu, sarana dan prasarana serta sistem pendidikan di IAIN Kediri juga harus terus dibenahi. Bagaimana pun, kualitas pendidikan juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang menjadi standar perguruan tinggi atau instansi pendidikan. (SM/HAP)

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × one =

%d blogger menyukai ini: