Bapak Kristanto Budi Prabowo selaku pemateri acara seminar nasional dan Abid Rof’a selaku moderator acara seminar Nasional di IAIN Kediri, (29/08/19)

Kediri-Forum Mahasiswa Bidikmisi IAIN Kediri mengadakan acara Seminar Nasional bertempatkan di Gedung Rektorat Lantai 4 IAIN Kediri.

Seminar Nasional yang bertemakan “Revitalisasi Pemikiran Mahasiswa Sebagai Katalisator Moralitas Bangsa Di Era Industri 4.0” dilaksanakan pada Hari Jum’at, 16 Agustus 2019. Seminar ini merupakan acara yang diadakan Forum Mahasiswa Bidikmisi IAIN Kediri dan merupakan salah satu rangkaian dari acara Rapat Evaluasi Kerja dan Koordinasi Wilayah Jawa Timur (Raekorwil) III yang dibuka dengan adanya seminar Nasional.

“Tujuan diadakan acara ini adalah di tengah-tengah modernisasi era 4.0 diharapkan pemikiran dari mahasiswa membawa perubahan besar bagi masyarakat.” Ujar Wiwit selaku ketua pelaksana Seminar Nasional.

Acara seminar ini bernarasumberkan Bapak Kristanto Budiprabowo (Wakil Ketua Komite Kebudayaan Kota Malang) dan dihadiri oleh Mahasiswa bidikmisi maupun non bidikmisi se-Jawa Timur. Bapak Zuhri Humaidi, M.SI dan Bapak Dr. Wahidul Anam, M.Ag selaku pengelola bidikmisi IAIN Kediri juga menghadiri seminar tersebut.

Seminar dimulai pada pukul 08:00 dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pelaksana , serta sambutan Ketua FMBM. Selanjutnya, sambutan dari Bapak Dr. Wahidul Anam, M.Ag selaku pengelola bidikmisi IAIN Kediri. Dilanjutkan dengan acara inti yaitu seminar dari Bapak Kristanto Budiprabowo.


“Dunia di Era Industri 4.0 ini apa saja bisa jadi industri dengan peluang pasar global, Ilmu Pengetahuan menjadi instrumental, sistem kepercayaan menjadi intrinsik personilasisasi segala sesuatu. Disadari atau tidak, kita berada dalam sistem jaringan yang bisa menguntungkan atau merugikan, bahkan bisa dua-duanya sekaligus.” Ujar Bapak Kristanto Budiprabowo.


Pak Krsitanto Budi Prabowo atau yang akrab disapa Pak Tatok ini berpesan bahwa Teknologi, Industri, Ilmu Pengetahuan sudah mengalami Proses Revolusi yang meloncat. Kita bisa menjadi katalisator moral dengan berbagai cara, diantaranya Kalau sudah sadar bahwa sistim industri dan teknologi yang akan terus meloncat, tanpa revolusi dalam diri manusia tak ada gunanya itu semua. Selain itu, Mahasiswa kalau ingin menjadi katalisator moralitas bangsa harus punya kebenarian mempertahankan nilai-nilai universal dalam setiap aktivitas kita, Selalu siap sedia menghadapi dilema moral global, serta membiasakan diri untuk menginterpretasikan kesadaran dasar tentang nilai-nilai hidup. (red/antiq)

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 13 =

%d blogger menyukai ini: