Kediri- Indah Nur Hilmiyati, Agustyana, Siti Lutfiatul Nikmah, dan Rohman berhasil meraih predikat lulusan dengan skripsi terbaik pada Wisuda gelombang 2 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri di Sport Center.
Wajah sumringah nan bahagia terpancar dari para wisudawan, tangis haru dan bahagia pun terlihat diraut wajah wisudawan-wisudawati terbaik IAIN Kediri. Indah Nur Hilmiyati salah satunya, mahasiswi Bidikmisi IAIN Kediri dari prodi Ekonomi Syari’ah yang berhasil menjadi penulis skripsi terbaik pertama sekaligus wisudawan terbaik ke-3 di Fakultasnya.
“Selaku mahasiswa Bidikmisi seharusnya kita mampu menunjukkan bahwa kita benar-benar layak dan pantas untuk mendapatkan Bidikmisi, tunjukkan kalau kita itu mahasiswa Bidikmisi, kita berprestasi, dan kita pantas untuk menjadi mahasiswa Bidikmisi”.
Sosok ibu merupakan penyemangat pertama hidupnya dalam meraih kesuksesan utamanya pada kesempatan kali ini. “kalau saya capek, tiba-tiba ingat dengan perjuangan emak saya, jadi ya mau bagaimanapun juga saya harus tetap semangat, nggak boleh loyo.” Tambahnya.
Indah berpesan khususnya kepada mahasiswa penerima Bidikmisi bahwa dalam melakukan sesuatu, dari awal harus totalitas, kuliah pun juga harus totalitas. Sehingga tidak akan merasakan beratnya tugas yang menumpuk-numpuk.
Selain Indah, ada Agustyana mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi salah satunya. Perempuan yang juga salah satu anggota bidikmisi ini mengatakan rahasia meraih prestasi setidaknya harus memiliki semangat tinggi dan pantang menyerah.
“Sering nangis tiap selesai bimbingan” tuturnya.
Ia menambahkan prestasi yang telah diraih merupakan buah dadi proses panjang bersama mahasiswa Bidikmisi.
“Perasaan bangga terharu, senang, bercampur jadi satu. Bidikmisi sudah membiayai kuliah kita, kita tinggal belajar. Jadi sangat tidak etis kalau hanya leha-leha” tandas Agustyana.
Yang satu ini juga tidak jauh beda dengan mereka berda, yaitu Siti Lutfiatul, salah satu mahasiswa Bidikmisi yang mendapat predikat penulis Skripsi terbaik prodi PAI.
“Saya sangat terharu, awalnya saya tidak ingin mendapat predikat ini, tapi memang pernah ada omongan-omongan dari orang-orang, mungkin saya bisa jadi penulis skripsi tebaik, ternyata omongan itu terkabul, pada awalnya saya sempat nangis juga”
Kiat-kiat yang dilakukan, sambungnya, sering mengikuti bimbingan dan membaca juga yang berkaitan dengan tema skripsi. Selain itu, selalu meminta masukan dari senior.
“Rencana kedepan jika allah mengizinkan saya akan melanjutkan studi ke s-2, jika belum bisa saya kan dari jurusan PAI, ya jadi Guru saja. Pesan saya untuk mahasiswa bidikmisi, kuliah itu mudah, kalian selalu masuk saja, usaha itu sudah cukup karena banyak yang mengabaikan kuliah akhirnya terlantar, terutama mahasiswa bidikmisi harus jadi yang terbaik dan jangan pernah merasa puas,” jelasnya.
Selain tiga perempuan berprestasi tersebut, ada Rohman, Mahasiswa Fakultas Ushuludin jurusan Ilmu Hadis yang juga menjadi salah satu peraih gelar penulisan skripsi terbaik di Prodinya.
“Nggak nyangka, jelas itu. Nggak nyangka Ini dilihat dari penulisanku sendiri masih acak acakan mengenai runtutan masih belum sempurna jika di bales skripsi terbaik, Mendapatkan skripsi terbaik kaget, mungkin bisa jadi karena saingannya yang sedikit sehingga tidak dapat saya simpulkan,” tutur mahasiswa kelahiran Banyakan Kabupaten Kediri.
Selain kuliah, Rohman merupakan salah satu Mahasiswa bidik misi angkatan 2015 yang menjabat menjadi pengurus harian sebagai koordinator devisi infokom dan menjadi koordinator FKMB (Forum Komunikasi Mahasiswa Bidikmisi) Regional Kediri raya.
Setelah lulus sarjana Rohman berkeinginanan untuk melanjutkan studinya di S2. “Membahagiakan orang tua, apalagi saya satu satunya yang masuk keperguruan tinggi intinya harus tenanan”Ujar Rohman ketika diwawancarai di depan stand foto FMBM IAIN Kediri. (akt/sev/nik/han)
Berita
ISLAM MELARANG PELAKSANAAN QURBAN
ISLAM MELARANG PELAKSANAAN QURBAN Jakarta, Minggu (18/6/2023). Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa, berdasarkan hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria Mabims, serta ketiadaan laporan Read more…
0 Komentar