Kemarin, hari ini atau mungkin besok bisa saja masih membicarakan corona. Kita tidak tahu kapan dimulai dan kapan akan selesai. Manusia hanya bisa berusaha, berharap , berdoa dan pasrah, semua keputusan berada pada Tuhan yang maha kuasa.

Bukan hanya mengalami, mendengar saja sebenarnya sudah ketir-ketir sih, tapi mau bagaimana lagi? Lari atau diam ditempat juga enggak ada pengaruhnya, jika sudah waktunya sakit ya akan sakit dan sebaliknya jika ditakdirkan sehat ya selamat. Setidaknya sebagai manusia ya jangan sombong-sombong amat, percaya diri boleh asal tidak menghilangkan keyakinan atas takdir Tuhan.

Menyikapi hal tersebut, masih teringat sekali dalam benak bahwa “Kamu saja enggak tahu nanti akan seperti apa, setelah ini mau bagaimana. Jangan suka menebak takdir Tuhan, kalau enggak sesuai nanti malah sakit hati. Kamu lakukan yang sekarang ada di depanmu, tetap berusaha dan berdoa. Urusan besok ya kita pikirkan besok yang penting sekarang selesai dulu, berencana boleh tapi jangan sampai berharap lebih, sebab harapan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan.” Begitu ucapnya Pak Sarwono selaku advokat ketika mengobrol di Pengadilan Nganjuk.

Manusia berencana boleh, tapi perlu kita ketahui ada Tuhan yang berhak memutuskan rencana kita menjadi seperti yang kita harapkan atau tidak. Yakin saja apa yang menjadi keputusan Tuhan adalah yang terbaik untuk kita, apa pun itu yang datang dari Tuhan adalah yang terbaik. Karena kita tidak lebih tahu daripada Tuhan, dan Tuhan lebih mengetahui apa yang sedang kita butuh kan bukan kita inginkan. Memang setiap manusia diberi hak untuk berpikir, juga setiap insan mempunyai prinsip masing-masing dalam menyikapi kehidupan dan yang paling terpenting manusia tidak melupakan kodratnya sebagai hamba yang tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan-Nya.
Melihat fenomena corona yang semakin hari semakin mewabah semoga kita semua tetap diberikan keselamatan juga kesehatan. Teruntuk kepada yang sedang menuntut ilmu semoga diberikan kesabaran dan kelancaran juga orang tua kita.
Masih ingat kan slogan “Mencegah daripada mengobati” Itu sangat benar sekali, patuhi rambu-rambu pemerintah, selalu menjaga kebersihan dan serahkan pada Tuhan yang Maha kuasa.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌوَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Al-Quran adalah obat dari segala obat, sebagai penawar atas segala penyakit baik rohani maupun jasmani. Tetap membaca Al-Quran kalau bisa. Dawuh beliau KH. Anwar Iskandar kepada Santrinya.

Oleh : Tasi’ Nugroho

Kategori: Artikel

1 Komentar

Alvida fk · 23/03/2020 pada 15:58

Iya man,,, kita harus selalu ingat dengan yang kuasa,,, apa yang bisa kita sombongkan kita sama-sama kecilnya, kita kecil seperti virus dan bakteri

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × four =

%d blogger menyukai ini: