Namaku Aliza Salsabilla, selain sebagai Mahasiswa IAIN Kediri di jurusan Pendidikan Bahasa Arab semester 6, aku juga anggota Forum Mahasiswa Bidikmisi (FMBM) IAIN Kediri , kali ini aku akan berbagi sedikit pengalaman saat KKN-PPL Internasional di Thailand bersama Private School at Special Zona Association of Songkhla Thailand dan 48 Mahasiswa dari 13 Universitas di Indonesia.
Sebelumnya, awal mula kegiatan ini adalah cita-citaku dari aku semester awal. Entah kenapa pada saat hari pertama OSPEK aku diajak ke gedung Syariah yang sekarang sudah menjadi gedung FEBI. Ketika itu kelompokku harus berada di salah satu ruang di gedung FEBI, waktu itu aku berjalan dan berjalan menuju ruang, dan tiba-tiba aku melihat ada 1 lembar kertas yang berisikan tentang “Syarat KKN-PPL Internasional Thailand” saat itu juga aku membaca dengan cermat syarat-syarat apa yang harus dipenuhi. Aku sangat ingat syarat-syarat itu, diantaranya IP harus di atas 3,25, setelah itu lancar berbahasa Inggris dan Arab, dari kedua syarat itu, aku selalu mengingat dan berusaha untuk mencapainya.
Hari demi hari cita-cita itu tetap ada dan doa-doa pun aku panjatkan, tak lupa restu orang tua aku minta. Seperti kebanyakan orang tua, ketika seorang anak minta izin untuk pergi jauh pasti mereka tidak mengizinkan begitu saja, maka dari itu aku perlu izin jauh-jauh hari. Setelah aku yakin ingin pergi ke sana, aku mulai bicara ke ibu dan ayah untuk meminta izin. Dan ucapan itu tidak sekali ku ucap, aku beberapa kali meminta izin agar sedikit demi sedikit mereka mengizinkan aku. Singkat cerita, pada waktu itu ketika ada pengumuman seleksi aku bergembira sekali mendengar kabar yang sudah lama aku nanti, dengan niat, tekad, dan doa aku mengikuti seleksi itu. Dan ternyata hari itu juga pengumuman tersampaikan, dan namaku ada diantaranya. Rasa hati senang sekali akhirnya selama ini doaku terjawabkan. Aku bersama 4 temanku mewakili kampus tercinta IAIN KEDIRI.
Hari pertama di Thailand (17/11/19), pertama menginjakkan kaki di negeri gajah putih itu tidak merasakan begitu berbeda dengan Indonesia apalagi dalam satu sekolah kita ditempatkan bersamaan 8 anak, walaupun berasal dari universitas yang berbeda. Kita berbicara juga menggunakan bahasa Indonesia seakan-akan masih di negeri sendiri. Penempatan sekolah kita yaitu di Satit Phatnawitya School, yang terletak di Provinsi Yala Thailand Selatan.
Hari kedua kita harus berangkat ke sekolah, hari itu kedatangan kita semua disambut baik oleh guru-guru disana, setelah itu kita menuju halaman sekolah yang disana sudah banyak anak-anak berbaris, dan kita semua harus memperkenalkan diri di depan mereka. Haduh, rasa deg-degan pasti ada saat itu. Anak-anak sangat antusias dan memperhatikan kita semua, senang sekali rasanya berada disini, diantara mereka.
Di sekolah ini kantor hanya untuk mereka yang mengatur manajemen sekolah saja, sedangkan untuk semua guru mereka harus di kelas-kelas. Setelah memperkenalkan diri, kita menuju kelas dimana kita ditempatkan. Dan aku ditempaktan di kelas Primari 1 Darussalam, yang setara dengan kelas 1 SD. Pertama kali masuk kelas, mereka menyambutku dengan senang hati dan penuh antusias, meraka semua aktif dan pintar. Dan di hari itu pula kita harus mengajar, disana kita mengajar di tingkat Anuban/ Kindergarden (TK) dan Pratum/ Primary (SD).
Awal mengajar, aku sendiri sih tidak percaya diri saat itu, bingung harus bicara dengan bahasa apa, heheee. Mungkin saat itu aku masih merasa asing dengan bahasa mereka, walau sebenarnya disana juga menggunakan bahasa Melayu. Tiap hari kita berangkat sekitar pukul 7.00 dan pulang sekitar pukul 16.00, itulah hari-hariku. Setiap hari Senin sampai Jumat kita pergi ke sekolah dengan rutinitas yang sama, sedangkan Sabtu-Ahad kita libur. Libur dua hari biasanya kita manfaatkan dengan istirahat, berkarya (check youtube/ IG), aktifitas di luar seperti olah raga, atau pergi ke suatu tempat ramai yang tak jauh dari tempat tinggal kita.
Yaaa.. seperti itulah hari demi hari telah kita lewati bersama. Banyak sekali setiap hari cerita yang begitu indah, tapi itu tidak mungkin aku tulis semua, karena itu akan panjang. Hari terlewat begitu cepat, dan ketika hari terakhir yaitu hari perpisahan, ternyata semua air mata tumpah, tak tahu kenapa semua guru dan kita mengeluarkan air mata. Tapi, perpisahan pasti akan terjadi, bahkan kita juga merasa heran, guru yang tidak begitu akrab juga merasakan kehilangan kita. Cukup sedikit itulah perpisahan yang terjadi dan di hari itulah terakhir kita di sekolah.
Dibalik itu semua, perpisahan kita adalah perpisahan yang sangatlah mendadak, karena kondisi yang tidak memungkinkan, yaitu Virus Covid-19 yang menyebabkan kita harus segera cepat pulang, karena sebelum itu tiket pesawat sudah kami beli, penerbangan dari Kuala Lumpur, akan tetapi pada saat itu Malaysia sudah Lockdown, sehingga jalan satu-satunya adalah dari Bandara Bangkok. Saat perjalanan ke Bangkok pun kita juga terdapat sedikit masalah, yang sebelumnya tiket Bangkok-Jakarta telah dibelikan oleh kampus, kini ada kabar pembatalan pula dari salah satu maskapai penerbangan. Waktu itu seakan-akan, Yaa Allah… Cobaan apa ini?, jadi kita semua dari berbagai kampus diarahkan untuk segera membeli tiket baru dengan maskapai penerbangan yang berbeda. Dan Alhamdulillah, tiket sudah kita dapat dan kita bisa terbang ke Indonesia Tercinta dengan selamat.
Seperti pepatah Presiden Pertama Indonesia, Bapak Ir. Soekarno, “Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, maka engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Rasa kurang percaya diri pasti ada, apalagi seperti aku yang dari kampung, apa mungkin sih aku bisa keluar negeri, aku dari kampung, selama ini aku sekolah juga di Madrasah Swasta, huh… hilangkan kata-kata itu, yakin pada diri kita masing-masing, bahwa kita mampu. Lalu, bawalah keyakinan itu untuk mewujudkan cita-cita kita, niat dan tekad yang kuat harus kita bangun, dan tidak lupa restu orang tua dan doa kepada Allah, Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.
Tidak akan mudah untuk melupakan semua kisah disana, dari penyambutan guru-guru dan anak-anak yang sangat antusias, hingga perpisahan yang begitu mengharukan. Terutama teruntuk guru kelasku dan anak-anak kelasku, I Love You All. Semoga kita bisa dipersatukan kembali di lain waktu. Āmīn Yā Rābba al-`Alamīn.
Sekian dan terima kasih
YouTube : Aliza Salsabilla
Instagram : @alizasalsabilla
@kknppl19.yala_thailand
10 Komentar
Erna Imroatur Rosyidah · 14/04/2020 pada 09:15
???
Laudria · 14/04/2020 pada 18:04
Good job, sister?
Zain M Sy · 14/04/2020 pada 18:34
من سلك طريقايلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة
بالحماسة
Manusia · 14/04/2020 pada 18:53
Mantap kk?… Lanjutkan
Pencairan dana sertifikasi guru 2020 · 11/06/2020 pada 23:34
Trimakasih bapak/ibu. Website ini sangat berguna bagi masyarakat. Terutama sy warga dikecamatan depok. Segala informasinya bisa saya temukan
FM BM · 03/09/2020 pada 17:42
Sama2, Alhamdulillah jikalau informasi nya dapat membantu
Cek Ongkir Jne Surabaya Ke Makassar · 12/06/2020 pada 01:31
semoga para pegawai di instansi ini lebih baik dalam bekerja, agar masyarakat dan negara ini bisa lebih baik dan sejahtera.
FM BM · 03/09/2020 pada 17:42
Aminn… Terimakasih atas masukannya
Gus Linares · 09/07/2020 pada 01:33
Artikelnya Bermanfaat Bagi saya dan setujuu brooo , KOMEN PERTAMAAXXX komen balik bro dan Jangan Lupa Untuk Berkunjung Ke web Kita yah jasa ekspedisi surabaya makassar
FM BM · 03/09/2020 pada 18:36
Terimakasih kakak??