Kediri – Diajang Pekan Olimpiade PAI IAIN Kediri 2020 mahasiswa Bidikmisi menyabet juara pada dua kategori perlombaan, juara pertama lomba karya tulis ilmiah dan juara kedua lomba inovasi pembelajaran
Pada kategori lomba karya tulis ilmiah Muhammad Isomudin Adib mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester tiga tersebut meraih juara pertama.


Ia sangat senang ketika karyanya masuk dalam nominasi untuk dipresentasikan didepan juri. “rasa senang itu semakin menjadi ketika saya tahu bahwa karya saya masuk nominasi untuk dipresentasikan di depan juri” tutur Isom


Dalam proses penyelesaian karya, Isom dibantu oleh kakak dan teman temannya dalam mencari sumber informasi, memberikan kritik dan arahan serta tak lupa berdo’a kepada Tuhan YME sebagai pemberi dan pengatur segala urusan.


Ketika ditanya mengapa mengikuti lomba ini Isom mengatakan bahwa ia ingin pembuktian kepada diri sendiri bahwa dia bisa karena ia ingin menjadi seperti kakaknya yang sudah malang melintang berprestasi diberbagai ajang perlombaan.
Untuk kedepanya setelah mendapat juara ini ia sangat termotivasi untuk terus belajar untuk menjadi orang yang berilmu dan menuangkan pikirannya dalam bentuk karya, “karena saya sangat terobsesi untuk menjadi orang yang alim(berilmu), maka apabila saya bisa menuangkan pemikiran saya dalam sebuah karya sudah menjadi kebahagiaan tersendiri.”


Lanjutnya tiga mahasiswa Bidikmisi berhasil merebut juara dua lomba inovasi pembelajaran, masing-masing dari mereka bernama Silvi Lailatul F., Antiq Kusthon T., dan Istiana Malikatin N.
Perlombaan tepat dilaksanakan pada hari Selasa (18/11/20) di IAIN Kediri. Layaknya hidup yang harus selalu memiliki tujuan, begitupun juga mereka kali ini. “Alasan ikut untuk berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan oleh Prodi PAI serta ingin mengembangkan bakat dan mendapat pengalaman baru”, ucap Antiq.
Tidak dikatakan perjuangan jika dalam meraih tujuan tidak ada rintangan yang menghampiri, persis seperti yang mereka alami sebelum sampai di hari perlombaan. Tambah Antiq, “Kami mengerjakan persyaratan lomba selama kurang lebih seminggu dengan mencari-cari referensi mengenai inovasi pembelajaran, baru setelah itu bisa mendaftar di hari terakhir pendaftaran”


Mula-mula ketiga mahasiswa Bidikmisi tersebut mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karyanya sesuai nomor urut yang telah ditentukan. “Sesuai dengan nomor urut yang telah ditentukan, kami berkesempatan maju mempresentasikan hasil inovasi pembelajaran yang telah kami buat”, tambah Silvi.


Puji syukur mereka haturkan setelah mengetahui bahwa perjuangan mereka tidaklah sia-sia. “Alhamdulillah, perasaannya seneng dan nggak nyangka sebab ini merupakan pengalaman pertama dan terhitung baru belajar mengenai media”, sambung Istiana. Lanjutnya ia memberikan sebuah petuah, “utamanya untuk adek-adek Bidikmisi tetap semangat terus dan berani mencoba meskipun tidak tahu berhasil atau tidaknya, karena dengan berani mencoba hal baru pasti akan menghasilkan pelajaran baru bagi diri kita.” (moed, almaftukhah)

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 3 =

%d blogger menyukai ini: