Tanggal 17 Desember 2020
Badrus_21400.com
Mahasiswa, kita kenal dengan jiwa muda yang penuh dengan nilai kemandirian dan beda dengan anak SMA. Dengan semangat dan idiologi yang tinggi, maka semangat jiwa seorang pemuda perlu di pupuk sejak masuk dunia perkuliahan.
Peran mahasiswa adalah sebagai agen of change, dengan waktu yang singkat, harus memaksimalkan waktu yang cukup belajar di bangku perkuliahanya . Apalagi bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintahan, ia mempunyai tanggung jawab besar dalam melakukan perubahan, terkhusus pada dirinya sendiri dan sebagai agen of change itu pada dirinya.
semangat yangmembara penuh dengan impian masa depan yang cerah, seperti halnya rekan kita dari anak bidikmissi, akan tetapi sekarang kita kenal dengan Beasiswa KIP kuliah yaitu Moh. Farid fauzi semester 5 dari program studi Hukum islam IAIN Kediri Jawa Timur.
Organisasi adalah wadah untuk kita sebagai anak generasi anak bangsa untuk belajar menempa diri dalam menghadapi problem, dengan semangat yang tinggi dalam organisasi kali ini Moh. Farid fauzi mencalonkan diri sebagai ketua Dema fakultas Hukum keluarga Islam di IAIN Kediri pada tanggal 16 desember 2020.
Dia mengatakan bahwa motivasi untuk mencalonkan diri sebagai ketua fakultas adalah “ bahwa saya mempunyai purpose, dan saya jujur saya ingin kaya seperti Ahok, yang merupakan pejabat yang mempunyai idialisme tinggi. jika di kampus saya tidak berani, bagaimana di masyarakat nanti ?”. Merupakan pernyataan yang luar biasa, di kampus kita selain belajar akademik kita juga perlu belajar organisasi yang akan menjadikan bekal kita untuk terjun di masyarakat nantinya.
Selain itu, menurut Moh. Farid, sebagai anak beasiswa KIP kuliah ia berpesan; ” kita ini masih muda, kuliah hanya 4 tahun. Dan hal ini adalah waktu yang singkat ntuk mengekplore kemampuan kita. Oleh karenanya ayo bergerak, manfaatkan waktu dan kesempatan yang masih ada. Kiprah kita dalam menjalani kehidupan kampus memang terkadang terhalang dengan banyaknya tugas yang di berikan oleh Dosen, akan tetapi semuanya bukan menjadikan sebuah alasan untuk kita bergerak aktif, apalagi untuk kita sebagai anak penerima beasiswa dari pemerintah, kita punya tanggung jawab sebagai sosok yang bisa menjadikan agen perubahan yan ada di masyarakat. dengan waktu 4 tahun bukan hanya menerima tugas dan mengerjakan, akan tetapi peran dalam internal kampus dengan melalui organisasi juga sangat penting.
Rajin membaca buku, tidak sombong, tampil rapi dengan speaking yang mumpuni untuk membentuk branding bahwa kita bisa menjadikan contoh bagi orang yang lain adalah tips untuk melebarkan sayap di ranah internal kampus, sebagai anak beasiswa KIP Kuliah, ucap calon dema fakultas Hukum keluarga islam .
Memang betul, “kita hidup sekali, harus jadi orang kaya dan pejabat”, sebuah motivasi dari Moh. Farid fauzi calon Dema fakultas Hukum keluarga IAIN Kediri. Jadi pejabat dan orang kaya adalah idaman banyak orang, dan tak banyak orang dapat mencapainya, dengan belajar organisasi internal kampus maka hal ini menjadikan semangat tinggi sebagai bekal nanti jika menjabat pemerintahan, seperti Bapak Ahok yang merupakan salah satu fans saya yang mempunyai yang jiwa kepememimpinan tinggi, sehingga saya terinspirasi untuk mencalonkan diri sebagai Dema Fakultas Hukum keluarga IAIN Kediri.
Dan tidak jauh dengan seorang calon senat fakultas syari’ah, Muhammad Alwy, sosok anak muda yang juga mendapatkan beasiswa KIP Kuliah di IAIN Kediri,“asumsi untuk menjadikan dirinya sebagai senat adalah untuk mengetahui birokrat kampus dan memanfaatkan ilmu serta dalam organisasi yang perlu di implementasikan”, ucap seorang calon senat Fakultas ini.
Untuk belajar dalam berorganisasi akan menjadikan kita untuk belajar menjalan tatanan birokrasi yang telah di susun sesui dengan Visi dan missi dalam organisasi tersebut, dengan hal ini membuat kita untuk tahu bagaimana untuk memimpin dan mengatur dalam otoritas yang kita pimpin.
Organisasi dan akademik adalah dua unsur yang tidak terlepas dari diri, bahwa sebagai mahasiswa yang selektif menurut Muhammad Alwi dan pesan sebagai rekan kita penerima beasiswa KIP Kuliah, “ tujuan kita adalah kuliah dan belajar di organisasi, jangan sampai kita yang di manfaatkan oleh orgasisasi”, merupakan keseimbangan yang luar bisa, dengan sibuknya tugas kita juga perlu belajar yang dapat menunjang kepribadian kita lewat organisasi. Sebagai mahasiswa harus berfikir dengan jernih untuk masa depan kita, dengan menyeimbangkan antara kuliah dan organisasi.
Selain mencalonkan sebagai senat Fakultas Syari’ah, Muhammad Alwy juga menjabat sebagai ketua Regional Kediri Raya, cukup luar biasa kiprah sosok alwi ini dalam berproses di organisasi, “ selagi ada harapan dan di kasih amanah, maka perlu kita jalani sebaik mungkin, entah sedikit banyak penting kita bersyukur, dan jangan berfikri perjalanan kita itu berat, justru lebih berat si perjalanan sana”, ucap seorang Alwy calon Senat Fakultas.
Semuanya memang tidak instan, perlu memperbanyak relasi, kamunikasi dan informasi dan hal ini adalah untuk merangkai masa depan yang cemerlang, sebuah tips dari rekan Alwi untuk menjadikan kita dapat membuat kiprah yang tinggi dalam organisasi.
“Berfikri sebelum bertidak”
Sebuah motivasi dari rekan Alwi yang selama ini bergelut di ranah organisasi, artinya sebagai mahasiswa yang kritis maka perlu adanya berbagai pertimbangan sebelum kita untuk menentukan keputusan. Dan organisasi adalah tempat kita untuk mengasah jiwa seorang pemuda sehingga menjadikan diri kuat dan siap dalam menghadapi problem di masyarakat nantinya.
0 Komentar