Judul : Ali dan Ratu-Ratu Queens
Penulis Skenario : Gina S. Noer
Penulis Cerita : Muhammad Zaidy
Produser : Muhammad Zaidy

Miske Taurisia

Pemeran : Iqbal Ramadhan

Nirina Zubir

Asri Welas

Ibnu Jamil

Cut Mini Theo

Aurora Ribero

Tika Panggabean

Bayu Skak

Happy Salma

Marissa Anita

Penata Musik : Mar Galo

Ken Jenie

Penyunting : Aline Jusria
Distributor : Netflik
Tanggal Rilis : 17 Juni 2021
Durasi : 01.40.53
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia dan Inggris
Sinopsis

Seorang remaja bernama Ali yang beru berusia 19 tahun nekat pergi ke New York, Amerika Serikat hanya karena ingin bertemu dengan ibu kandungnya. Yang telah meninggalkan Ali dan Suaminya demi mengejar mimpi. Sesampainya di New York Ali bertemu dengan perkumpulan ibu ibu rempong yang di sebut dengan Ratu-Ratu Queens. Party seorang cleaning lady sosoknya keibu-ibuan. Biyah dengan pekerjaanya sebagai paparazi dan sekaligus pengikut bonek sangat kocak dan lucu. Ance berpenampilan roker merupakan single mom yang galak. Dan Chinta seorang wanita faminim memiliki kisah percintaan yang rumit hingga berujung menjadi seorang tukang pijat. Disaat proses pencarian ibunya Ali jatuh cinta pada Eva, anak perempuan dari Ance. Dari situ membuat ali menyadari sesuatu hal tentang New York.

Ulasan

Film ini lagi hangat di bicarakan oleh netizen Indonesia, yang rame sekali di TikTok, Instagram, maupun Youtube. Menjadikan saya penasaran ada apa dengan film ini. Tentu saja mas ganteng Iqbal Ramadhan menjadi tokoh utama pada film garapan Luky Kuswandi. Bersama Gina S.noer penulis sekenario, racikan mereka menyuguhkan drama komedi yang di dukung Astri Welas sebagai pemecah suasana tergabung dalam geng Ratu-Ratu Queens.

Ditayangkan secara perdana di Netflik pada tanggal 17 Juni 2021. Diambil dari sudut pandang tokoh utama yaitu Ali yang diperankan oleh Iqbal. Kita disuguhkan dengan layar hitam hanya dengan suara Iqbal memanggil kata ‘Mama’. Disusul dengan latar tempat menggambarkan masa lalu yang kurang jelas di ceritakan mengapa dan kenapa sang Mama pergi ke New York. Sebuah film mengenai petualangan seorang anak remaja, yang nekat berangkat ke New York tanpa mengenal siapapun disana.

Setibanya di New York Ali langsung mengunjungi apartemen lama ibunya. Disitulah Ali bertemu dengan gang ibu-ibu rempong. Ia berkenalan dengan PRT bernama Prity (Niria Zubir), Single Mother bernama Ance (Tika Panggabean), Tukang pijat bernama Chinta (Happy Salma), dan pekerja Lepas bernama Biyah (Asri Welas) karena salut akan kenekatan Ali, empat sekawan sepakat untuk menampung Ali tinggal bersama mereka. Tentunya dengan uang sewa yang sedikit memeras anak remaja. Sutrada berhasil membuat penonton terkecoh dengan karakter ibu-ibu rempong. Dengan kondisi finansial mereka yang memang kurang, terlebih impian untuk membuat restoran.

Emosi penonton mulai dicampur aduk tak kala Ali mengunjungi tempat tinggal Ibunya. Penolakan terjadi karena shock melihat anak yang dulu ia tinggalkan ada di depan pintu rumahnya. Terlihat sosok Ali yang menahan air mata, namun rasa kecewa dan kesedihan terlihat di wajahnya. Tak terima hal Ali diperlakukan seperti itu, sekelompok gang ibu-ibu ini marah dan hampir ingin melabrak Ibu Ali. Adanya dukungan sosial yang diberikan kepada Ali dari orang-orang asing. Memberikan kita satu hal yang pasti bahwa dukungan berupa verbal mampu memberikan kita semangat ketika putus asa sedang melanda

Pilihan berat harus diambil, melepaskan Ali kembali ke Indonesia adalah pilihan yang tepat menurut sudut pandang sang ibu. Tidak terima akan hal itu, Ali berusaha meminta penjelasan kepada Ibunya mengenai keputusan sepihak yang diambil. Menuntut agar di akui sebagai anak, menuntut akan sosok ibu yang tidak pernah ada selama masa kecil hingga remaja Ali. Emosi penonton kembali memanas melihat adegan drama penuh air mata. Sudut pandang Ali memberikan kita gambaran betapa emosinya anak remaja menuntut hak-hak atas mereka. Dan betapa egoisnya orang dewasa menjadikan anak sebagai korban. Sudut pandang Ibu memikirkan akan kelangsungan hidup keluarga di New York, tidak ingin melakukan kesalahan dua kali. Tapi permasalahan keluarga antara Ibu dan Ayah tidak begitu di ungkapkan. Membuat penonton menjadi penasaran apa yang terjadi dahulu. Tidak di jelaskan dengan terang-terangan, hanya sebatas mimpi ingin menjadi penyanyi di kota New York.

Film ini hampir sama dengan Bad Genius dari Thailan, hanya dibagian Ibu yang pergi meninggalkan anak dan suami demi mengapai mimpinya. Atau konsep serupa bisa ditemukan di film Under The Same Moon. Terlepas dari itu film garapan Luky Kuswandi memberikan pesan moral kepada penontot. Bagaimana memperlakukan keluarga selayaknya. Arti keluarga bukan hanya sekedar memiliki hubungan darah, akan tetapi orang jauhpun bisa menjadi keluarga tak kala memperlakukan satu sama lain seperti selayaknya.

Pemikiran Ali terbuka, ketika pengalaman-pengalaman dari Ratu-Ratu Queens dan juga Eva yang memberi keindahan disetiap sudut New York. Mengerti kenapa ibunya lebih jatuh cinta pada New York dari pada anak kandungnya sendiri. karena memang New York seindah itu.

Penulis

Bunga

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen + ten =

%d blogger menyukai ini: