Judul |
: Mariposa |
Sutradara | : Fajar Bustomi |
Penulis Skenario | : Alim Sudio |
Pemeran | : Angga Yunanda
Adhizty Zara Abun Sungkar Dannia Salsabilla Junior Sungkar Syakir Daulay Ariyo Wahab Irgi Fahrezi Baim Iszur Muchtar Ersa Mayori |
Penata Musik | : Andhika Triyadi |
Distributor | : Netflik |
Tanggal Rilis | : 4 Maret 2021 (Netflik) |
Durasi | : 01.55.44 |
Bahasa | : Indonesia |
Sinopsis |
Perjalanan kisah anak remaja, Acha (Adhisty Zahra) yang mencitai teman sekolahnya Iqbal (Angga Yunanda). Sikap dingin dan cuek Iqbla membuat Acha harus berusaha lebih keras untuk bisa mendapatkan perhatian dari Iqbal. Acha dengan sikap centilnya membuat segala cara untuk bisa dekat dan mendapatkan perhatian itu. Olimpiade sains menjadi tempat yang ternyata bisa menumbuhkan cinta di hati Iqbal.
Ulasan
“Iqbal itu seperti kupu-kupu, terkejar tapi tidak tergapai” terdengar seperti selogan untuk film yang satu ini. Sebuah film yang di adaptasi dari novel Mariposa karya Luluk HF yang telah rilis dan sempat ramai di Wattpad. Garapan sutradara Fajar Bustomi mempertemukan lagi dua aktor yang sempat sukses memerankan film dua garis biru. Yap, benar sekali Angga Yunanda dan Adhisty Zara. Keduanya telah berhasil membawakan karakter yang mampu membuat penonton tertawa melihat tingkah konyol Acha yang di perankan oleh Zarah dan sekaligus geram dengan kedinginan dari Iqbal yang diperankan oleh Angga.
Fajar Bustomi dan Alim Sudio penulis skenario mampu memberikan hal yang menjadi icon dalam film ini yaitu warnah marah mudah dan biru. Terlihat dari seragam sekolah, fucnitur dari rumah Acha yang serbah marah mudah, sampai bungkus cireng yang juga di desain warna yang sama. Stabil menampilkan warna yang sama bukan membuat penonton merasa bosan, akan tetapi membuat nuansa dari film lebih terangkat. Dengan karakter Acha yang centil juga sweet dan Iqbal yang sangat begitu dingin dan keras. “Kita itu seperti air dan minyak nggak akan pernah bersatu” begitulah ucapan Iqbal yang menolak terang-terangan perhatian Acha di hadapan banyak orang.
Tidak hanya sekedar tontonan cinta-cintaan anak muda. Tapi di film racikan Fajar Bustomi yang berdurasi 118 menit menampilkan beberapa edukasi seperti adegan di perpustakan saat Acha dan Iqbal bertengkar. Semakin memperkuat karakter keduanya yang memang memiliki kepintaran dengan terbukti mewakili sekolah untuk perlombaan di tingkat nasional. Menonjolkan bagaimana gaya pendekatan anak pintar “Yang simple itu nitrogen ketemu hidrogen menjadi amoniak. Hidrogen ketemu oksigen jadi molekul air. Logam natrium ketemu asam florida jadi natrium florida” ucap Acha dalam pertengkaran itu
Tidak lupa adegan yang sangat mengelitik, dijamin kalian akan tertawa hingga menangis melihat adegan kue keju belanda. Terlepas dari kue keju belanda Mama Acha yang bernama Kirana di perankan oleh Ersa Mayori juga menarik perhatian. Terlihat kocak dan konyol dengan penampilan seperti anak muda dan sangat mengukai hal-hal berbau korea. Mengeklaim dirinya sebagai Army penggemar BTS.
Film ini tidak membuat saya menangis tersedu-sedu dengan perjuangan Acha, karena memang sudah biasa di kalangan anak remaja cinta bertepuk sebelah tangan. Adanya sebuah tuntutan dari orang tua kepada anak juga merupakan hal biasa dipaksa untuk mengikuti keinginan orang tua juga demikian. Tapi film ini mampu memberikan edukasi kepada orang tua dengan gaya pola asuh Kirana terhadap Acha yang sangat jauh berbeda dengan polah asuh Papa (Aryo Wahab) terhadap Iqbal. Maka respon yang akan ditampakan anak akan sangat jauh berbeda. Untuk bagaimana ending dari film ini apakah Acha dan Iqbal bersatu bisa menonton sendiri ya…
0 Komentar