Oleh : Tajudin Subki

Pada jaman ini kemajuan suatu negara tidak hanya dikaitkan dengan faktor ekonmi, pertahanan, dan hukum, namun juga faktor pendidikan. Pendidikan sejatinya adalah salah satu alat kemajuan suatu negara, jika pendidikan dalam suatu bangsa maju tentu akan berpengaruh juga terhadap negara. Hal ini dikarenakan semakin majunya kualitas pendidikan maka semakin baik pula kualitas sumber daya manusia (SDM). 

Saat ini Indonesia menempati peringkat ke-54 sebagai negara dengan pendidikan terbaik. Indonesia masih terpaut jauh dari negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Tentu hal ini harus menjadi pehatian serius pemerintah yang harus segera dibenahi dan ditingatkan, karena data survey yang dilakukan merupakan survey terhadap 78 negara di dunia, artinya Indonesia bisa digolongkan berada pada tingkat pendidikan terbelakang. 

Usia-usia pelajar mulai dari 6-22 tahun, atau usia mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), perlu menjadi perhatian khusus pemerintah untuk menyelenggarakan sistem pendidikan yang baik dan maju. Usia pelajar ini sangat penting pengaruhnya di untuk masa depan bangsa dan negara, karena merakalah yang suatu saat memiliki peran sebagai agent of change (Agen Perubahan) untuk kemajuan. 

Kemajuan dalam pendidikan dipengaruhi banyak hal diantaranya adalah kepedulian masyarakat terhadap pendidikan, pemerataan pendidikan, dan juga kurukilum pendidikan. 


Kepedulian Masyarakat Terhadap Pendidikan

Menurut saya hal pertama menjadi faktor kemajuan sebuah pendidikan dipengaruhi oleh kepedulian masyarakat itu sendiri. Tidak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa pendidikan tidak terlalu penting, yang penting itu adalah mampu berkerja dan mendapatkan penghasilan untuk kehidupan, buat apa kemudian sekolah tinggi-tinggi tetapi tidak ada hasil yang didapatkan, begitulah pemikiran yang ada pada sebagian masyarakat kita saat ini, yang menganggap bahwa pendidikan tidak terlalu penting. Hal ini biasa terjadi di daerah-daerah pedesaan yang secara kultur disebabkan oleh faktor lingkungan yang tidak terlalu mendukung terhadap pendidikan, karena jarak yang jauh dari sekolah ataupun faktor lainnya. 

Maka seandainya masyarakat Indonesia semuanya bersatu padu dan peduli tentu akan berdampak baik, karena semakin banyak masyarakat yang berpendidikan akan membawa perubahan bagi masyarakat sekitanya. Negara tidak pernah menuntut masyarakat untuk meninggalkan budayanya, ataupun meninggalkan tempat tinggalnya di desa justru negara memiliki harapan dari para pelajar untuk dapat memajukan tempat tinggal asalnya, seperti misalnya di daerah pertanian, ketika masyarakat kita berpendidikan dalam bidang pertanian yang modern maka tentunya akan menambah hasil yang lebih besar dan sedikit demi sedikit mendorong masyarakat untuk maju, yang pada akhirnya akan memberikan sumbangsih terhadap kemajuan negara.


Pemerataan Pendidikan

Pemerataan yang dimaksud di sini ialah mencangkup dua aspek penting yaitu persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh pendidikan yang sama dalam masyarakat. Pendidikan harus mampu menjadi wadah bagi pembangunan bangsa dan membentuk manusia berkulitas. Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. 

Pendidikan masih belum merata di Indonesia. Masih banyak orang yang belum menerima pendidikan yang seharusnya mereka terima sejak usia enam tahun. Sebagai contoh, kota-kota besar memiliki institusi dan infrastruktur pendidikan yang sangat maju. Desa, di sisi lain, hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya. Tidak hanya sarana dan prasarana yang tidak merata, guru pun demikian, sehingga banyak sekolah di desa yang masih membutuhkan guru dari daerah lain.

Banyak upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di Indonesia. Misalnya, tergantung pada kebutuhan masing-masing sekolah perkotaan atau pedesaan, mensubsidi siswa berprestasi dan/atau siswa dari keluarga miskin, yang pada akhirnya mengarah ke sekolah swasta yang diprioritaskan di daerah dengan ekonomi yang lebih lemah.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, namun hingga saat ini upaya tersebut belum terlaksana dengan baik. Meski demikian, pemerintah Indonesia, khususnya Menteri Pendidikan, terus berupaya untuk menyelaraskan pendidikan di Indonesia. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada pendidikan yang diterima masyarakatnya.

 

Kurikulum Pendidikan

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, ideologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri. Dengan demikian di negara kita tidak sama dengan negara-negara lain. 

Indonesia sudah banyak melakukan pergantian kurikulum, tercatat sudah dua belas kurikulum yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 1945 sampai tahun 2022. Pada dasarnya, setiap implementasi kebijakan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah sangat ditentukan oleh kemampuan guru mengimplementasi dengan benar. Implementasi tersebut sedikit banyaknya dipengaruhi oleh persespi dan interpretasi yang dimiliki oleh guru-guru.

Perubahan kurikulum berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan, dimana dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri. Dampak negatifnya adalah mutu pendidikan menurun dan perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah-masalah baru seperti menurunya prestasi siswa, hal ini dikarenakan siswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.

Dapat disimpulkan dari ketiga hal tersebut, menjadi hal penting yang perlu menjadi perhatian. Pendidikan menjadi salah satu faktor dalam memajukan negara, namun dalam proses menuju hal tersebut banyak sekali hal yang perlu dilakukan. Kepedulian masyarakat menjadi hal yang pertama sebelum akhirnya sedikit demi sedikit permasalahan dapat diselesaikan dan program-program pendidikan yang diharapkan bisa dapat diterapkan dengan baik. Pemerintah sedang berusaha mewujudkan hal tersebut, tinggal kita sebagai masyarakat ikut andil dan masuk dalam bagian dari perubahan.


Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 − one =

%d blogger menyukai ini: