Kontribusi Bahasa Arab Terhadap Kebudayaan Nasional dan Perkembangan Bahasa Indonesia
oleh: Alfan Nuril Fadli
Bahasa adalah alat komunikasi yang menghubungkan seseorang dengan orang lain untuk menyampaikan maksudnya. Menurut Ibnu Jinni, bahasa adalah suara-suara yang diucapkan oleh kelompok masyarakat yang ditujukan untuk menyampaikan maksud mereka. Bahasa juga merupakan media untuk menyampaikan gagasan atau ide. Oleh karena hal yang muncul dalam pikiran masih bersifat umum atau masih dalam bentuk konsep, maka diperlukan jalan untuk dapat mengungkapkannya. Cara mengungkapkan apa yang dipikirkan itu lewat bahasa, gambar, perumpamaan-perumpamaan dan contoh-contoh Para ahli linguistik berpendapat bahwa tidak ada bahasa yang murni di dunia ini. Oleh karena itu bahasa-bahasa dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lain dalam satu atau dua arah. Meminjam kata dari bahasa lain bukan merupakan sebuah fenomena baru. Hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor letak geografis yang berdekatan, faktor kekuasaan, dan faktor kebutuhan (Bakalla, 1990: 80).
Sejak berkembangnya agama Islam di Nusantara ini pada abad ke-13 sampai saat ini, dapat dilihat bahwa bahasa Arab telah turut membina dan mengembangkan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, agama Islam yang dibawa oleh orang-orang Arab, menyebabkan bahasa Arab ikut mempengaruhi bahasa Indonesia. Pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia dapat dilihat pada banyaknya kata-kata pinjaman bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab terutama kata-kata atau ungkapan yang berkaitan dengan agama Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata serapan dari bahasa Arab menduduki urutan ketiga setelah bahasa Belanda dan bahasa Inggris yakni 1.495 kata (Jumariam, 1996: 9).
Kata- kata serapan dari bahasa Arab tidak hanya yang berkaitan dengan agama Islam, tetapi banyak juga serapan sebagai kata umum, seperti kursi, kitab, mistar, daftar, kertas, kalimat, ilmu, syarat, dewan majlis, hewan, jasad dan lain-lain. Kata-kata serapan tersebut banyak yang sudah mengalami perubahan bentuk karena penyesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia dan ada juga yang tidak mengalami perubahan bentuk kata-kata serapan dari bahasa Arab ada yang mengalami perubahan atau pergeseran makna bahkan ada pula yang memiliki makna yang berbeda meskipun kedua-duanya berasal dari bahasa arab. Contoh: kata berkat dan berkah filsafat dan falsafah, amanah dan amanat. Pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia dapat dilihat pada banyaknya kosakata bahasa Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Penggunaan aksara Arab baik pada bahasa Indonesia maupun bahasa daerah, serta terjemahan al Quran yang dipengaruhi oleh sintaksis bahasa Arab. Menurut para ahli, bahasa Arab lahir sebelum datangnya Islam. Ini terbukti dengan adanya teks-teks sastra Arab jahili. Kedatangan Islam di Arab memperkokoh dan memperjelas kedudukan bahasa Arab. Secara Umum, bahasa Arab dalam masyarakat nasional dan kebudayaan nasional sedikit banyak berperan sejak berkembangnya agama Islam di Indonesia abad 13. Antara lain; Bahasa Arab berkembang dalam lingkungan ulama, pesantren, cendekiawan dan masyarakat Islam, Bahasa Arab terintegrasi ke dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah. Sekurang-kurangnya dalam pertumbuhan perbendaharaan kata, baik dalam arti leksibel maupun dalam semantic, Huruf Arab merupakan huruf yang harus dipelajari khusus bagi mereka yang berminat mempelajari kesusastraan Melayu. Karena kesusastraan melayu klasik-akar bahasa dan sastra Indonesia ditulis dengan huruf Arab.
Dalam perjuangan bangsa mencapai sebuah kemerdekaan, bahasa Arab telah turut pula memainkan perannya. Karena Belanda melarang rakyat Indonesia menyanyikan lagu-lagu heroik dalam bahasa melayu dan bahasa daerah, munculah nyanyian-nyanyian perjuangan dalam bahasaArab. Sebuah nyanyian terkenal dalam epos perjuangan dulu antara lain “ya abna ana jinsana Indonesia qum min naumikum, undhur ila wathanikum.Yahuda wa nashara tufsidu fiil ardhi, la takhaf wa la takhzan, innallahama’ana” ( .. hai putera-puteraku bangsa Indonesia, bangunlah dari tidurmu,lihatlah tanah airmu. penjajah membuat kerusakan di muka bumi.jangan takut dan jangan gentar, sesunguhnya Allah Beserta kita). Selain itu juga terdapat serapan kata dari bahasa Arab menjadi bahasa Indonesia yang terjadi karena disesuaikan dengan fonem bahasa Indonesia. Perubahan yang dimaksud disini adalah penggantian, penghilangan, dan penambahan. Penggantian terjadi karena beberapa fonem konsonan bahasa Arab yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia seperti: .ث ش- خ ز- ف – ق – غ- ع – ظ – ط – ض- ص- ذ –ح .Contoh penggantian fonem konsonan: Bahasa Arab : مثال (misl) menjadi misal (Bahasa Indonesia) , (bahs) بحث menjadi bahas, ثالثاء (sulasa’) menjadi Selasa, شكر (syukr) menjadi syukur, صبر (sabr) menjadi sabar, اخلاص (ikhlas) menjadi ikhlas, خصوص (khusus) menjadi khusus, خبر (khabr) menjadi Kabar.
Dari contoh-contoh di atas jelas bahwa fonem Arab yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia diganti dengan fonem bahasa Indonesia. Fonem ث /ts/, ش /sy/ dan ص /sh/ diganti dengan fonem /s/, baik di awal, di tengah maupun di akhir. Fonem خ /kh/ diganti dengan /k/ atau /h/, fonem ف/f/ diganti dengan /p/, fonem ط /th/ diganti dengan /t/, fonem ظ /dz/ diganti dengan /l/ atau /z/, fonem ض /dh/ diganti dengan /d/ atau /j/, fonem غ /gh/ diganti dengan /g/, fonem ذ /d/ diganti dengan /z/ dan /j/, fonem ح /h/ diganti dengan /h/, dan fonem ق /q/ diganti dengan /k/. Kata ضمني menjadi jamin dalam bahasa Indonesia merupakan bentuk kata itu satu-satunya. Artinya kata tersebut tidak mempunyai bentuk kembaran (Sudarno, 1990: 132).Fonem ع /_’/ dihilangkan ketika berharakat fathah, kasrah atau dhummah, dan diucapkan seperti fonem vokal Indonesia /a/, /i/ /u/, misalnya عقل
akal, دعاء doa, علم ilmu, علماء ulama. Kalau berharakat sukun, dilambangkan dengan huruf k, contoh: معنى (makna), معلوم (maklum). Pengucapan fonem /k/ pada kata-kata makna, maklum, seperti bunyi hamzah. Berbeda dengan iklan pengucapannya seperti /k/ pada kata bahasa Indonesia.
Penulisan kata yang memiliki fonem ع /..’/ ini pada masa ejaan Van Ophijsen menggunakan apostrof (’), seperti kata ma’na, ma’lum, ta’jub, kemudian pada ejaan Soewandi diganti dengan /k/, tapi pengucapannya berbeda dengan /k/ pengganti fonem ق /q/, seperti مقصود (maksud), مقبول(makbul), dan lain-lain. Begitu juga hamzah yang berharakat sukun dilambangkan dengan huruf /k/ seperti مؤمن mukmin, مأموم makmum. Dengan demikian huruf k dalam kata bahasa Indonesia melambangkan fonem ق /q/, fonem ع /_’/, dan huruf hamzah (ء).
Disamping itu Sistem pendidikan yang berlaku adalah sistem kolonial Belanda. Sistem yang mendikotomikan pendidikan umum dan pendidikan agama. Di SMA ada pelajaran bahasa Inggris, prancis, tapi tidak ada bahasa Arab. Tindakan politis,Belanda memutuskan arus literatur kesusteraan Arab yang kaya dan bernilai di Indonesia. Konsikuensi logisnya tidak akrabnya para siswa dan masyarakat dengan karya sastra Arab. Berbeda dengan karya inggris seperti shakespeare. Metode pengajaran bahasa Arab tidak berkembang. Terfokus kepada Gramatial dan mengesampingkan muhadasah. Ada beberapa cara untuk memasyaratkan bahasa Arab, antara lain:
- Menghilangkan asumsi bahwa belajar bahasa Arab identik dengan Arabisasi.
- Mengubah anggapan selama ini yang menganggap bahwa bahasa Arab adalah bahasa kolot yang hanya digunakan oleh kyai-kyai.
- Melihat kembali struktur metode pengajaran bahasa Arab yang selama ini dipergunakan.
Dengan demikian bahasa Arab memiliki urgensi untuk pengembangan khasanah keilmuan dan keagamaan. Itu juga menjadi kunci ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sistem pendidikan dan metodologi pembelajaran dalam upaya penguasaan bahasa Arab hendaknya ditingkatkan. Oleh karena banyak pula dokumen-dokumen atau naskah-naskah yang memerlukan perhatian.
Maka, bahasa Arab memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada banyaknya kosakata Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, penggunaan sistem penulisan (aksara), dan sintaksis. Kosa kata Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia umumnya mengalami perubahan bentuk karena disamping penyesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, juga terdapat beberapa fonem Arab yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Selain perubahan bentuk, juga perubahan makna meskipun jumlahnya tidak banyak. Meskipun terdapat beberapa fonem Arab yang tidak dalam bahasa Indonesia, namun ada juga beberapa fonem Arab yang dapat diterima dalam bahasa Indonesia. Penggunaan aksara Arab pada sistem penulisan tidak hanya terbatas pada bahasa Indonesia, tapi juga pada bahasa daerah. Pengaruh sintaksis Arab terhadap bahasa Indonesia hanya dapat ditemukan pada buku-buku terjemahan al Quran. Karena masih banyak ditemukan buku-buku, hikayat, dan sastra, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah yang ditulis dengan menggunakan aksara Arab (Arab Melayu atau Pegon), dan tidak banyak masyarakat yang mampu membacanya, maka perlu memberikan pendidikan atau latihan kepada siswa atau mahasiswa terutama jurusan bahasa tentang cara membaca teks Arab Melayu (Arab Pegon).
Daftar Pustaka
Tahir, Gustia. “Peranan Bahasa Arab Dalam Pengembangan Peradaban Islam”. Jurnal Al-Hikmah Vol. XIII Nomor 1 (2012)
Pantu, Ayuba. “Pengaruh Bahasa Arab Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia”. Ulul Albab Volume 15 No. 1 (2014)
0 Komentar