ANALISIS SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) AKIDAH AKHLAK PADA BAB 1 MENGHINDARI AKHLAK TERCELA  DALAM TUGAS HARIAN MAN 4 BOJONEGORO

Oleh : Wahyudi Saputra Irawan

Abstrak

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat kualitas soal tugas harian mata pelajaran pendidikan agama islam kelas X di MAN 4 BOJONEGORO  tahun ajaran 2021/2022. Dalam permasalahan yang akan di teliti yaitu berapa tingkatan soal HOTS dalam tugas harian tersebut. Peneliti menggunakan metode kualitatif. Teknik data peneliti yaitu dari soal dokumen tugas harian. Dengan dalam kelas ini terdapat 30 siswa. Hasil penelitian ini mewawancarai salah satu siswa dari sekolah tersebut. diskusi menanyakan tentang tugas harian yang sedang dikerjakan. Kesimpulan siswa terlihat semangat dan giat dalam mengerjakan Soal (Hots) menghindari Akhlak Tercela.

 

Pendahuluan

Pendidikan adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dan pembangunan di segala bidang kehidupan, dan dengan bantuan alat penunjang pendidikan, dapat menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di pelosok desa, dimana pendidikan kurang dan dapat mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menggunakan sumber belajar dan kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif meningkatkan potensi ilmiahnya untuk memperoleh kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan. kualitas berpikir siswa meningkat. Keterampilan berpikir dibagi menjadi tiga yaitu LOTS (Lower Order Thinking Skill) yang termasuk dalam kategori berpikir tingkat rendah, MOTS (Medium Order Thinking Skill) yang merupakan kategori tingkat berpikir tingkat menengah dan HOTS (Higher Order Thinking Skill). termasuk dalam kategori berpikir maju. Menurut Gunawan (2012), keterampilan penalaran tingkat tinggi adalah proses berpikir yang menuntut siswa untuk memanipulasi informasi dan ide yang mereka terima dengan cara tertentu untuk memberi mereka makna dan implikasi baru.

Soal yang digunakan dalam soal sumatif biasanya berupa tes tertulis, yaitu soal yang berbentuk tujuan. Tes objektif merupakan salah satu tes hasil belajar yang diperoleh siswa dengan memilih salah satu yang menurut pendapatnya benar dari beberapa jawaban yang disajikan kepada siswa, sehingga siswa lebih percaya diri dalam menjawab pertanyaan yang diajukan siswa. Pendidik Masing-masing keterampilan berpikir tersebut memiliki manfaat dan implikasi yang berbeda bagi setiap siswa di sekolah. Misalnya, pembelajaran yang menggunakan keterampilan berpikir tingkat rendah atau BANYAK mengakibatkan siswa kurang memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Ketidakmampuan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat lanjut atau berpikir kritis mengakibatkan ketidakmampuan peserta didik untuk menghasilkan ide-ide baru yang diperlukan untuk pengembangan kerja atau usaha, yang berarti bahwa peserta didik tidak terbiasa dengan tantangan di luar dunia pendidikan. Latih pikiran Anda, selalu berpikir kreatif dan merasa tidak aman untuk mengadakan perubahan yang berarti di dunia.

Downing (1997) dalam Abdullah, Ridwan (2019) mendefinisikan kreativitas sebagai proses menghasilkan sesuatu yang baru dari unsur-unsur yang ada dan menyusun kembali unsur-unsur tersebut dengan berpikir kritis menurut Halpern (Abdullah, Ridwan:

2019:

14) Berpikir kritis mengacu pada penggunaan keterampilan kognitif atau strategi yang meningkatkan kemungkinan mencapai efek yang diinginkan. (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) adalah tingkat berpikir yang lebih tinggi daripada menghafal fakta, menyajikan fakta atau mengikuti aturan, rumus, dan prosedur. Selain itu, HOTS (Higher Order Thinking Skill) berguna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Mempraktikkan berpikir tingkat tinggi berarti siswa dibimbing untuk berpikir kritis terhadap suatu masalah. Siswa diminta untuk memecahkan masalah sebelum menjawab pertanyaan. Karena soal-soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) belum tentu berbentuk hafalan. Namun, sudah dalam tahap analisis, evaluasi dan penciptaan. Pembinaan budi pekerti juga berkaitan dengan pencapaian tujuan pendidikan, yaitu agar peserta didik beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, produktif, mandiri, kreatif, dan demokratis serta bertanggung jawab. Warga negara yang harus menghadapi kehidupan mereka setelah meninggalkan sekolah. Anderson dan Krathwol merevisi taksonomi yang digunakan sebelumnya yaitu taksonomi Bloom, bentuk yang direvisi menghasilkan dimensi proses kognitif (Anderson, 2001).

Penelitian Wirandan (2019) tentang Analisis Hot Item (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) pada Soal Ujian Kelas XII Bahasa Indonesia di SMA An-Nahl. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menganalisis pertanyaan-pertanyaan hangat dalam buku etika siswa kelas X pada subtema 1 yaitu jarak dari etika yang tercela.

Metode Penelitian

Menurut Bogdan dan Taylor, “Pendekatan Kualitatif adalah Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa ucapan Atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) Itu sendiri” 38 Pendekatan kualitatif menitik beratkan pada arti dan Pemahaman, juga penalaran, dan pengertian dari keadaan tertentu. Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini yaitu karena dalam Penelitian ini data yang dihasilkan berupa data dekriptif kualitatif yaitu Mendeskriptifkan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, Dan bukan angka. Penelitian in bertujuan untuk mendapatkan data atau Gambaran yang objektif, faktual dan sistematis.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.Subjek penelitian adalah soal evaluasi buku siswa Kelas IX subtem, objek penelitian adalah kemampuan Berpikir tingkat tinggi (HOTS).Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi atau Catatan suatu peristiwa yang sudah terjadi sebagai bukti suatu kejadian, pada penelitian Ini dokumentasi yang diambil berupa gambar soal evaluasi dalam buku siswa MAN 4  BOJONEGORO

Instrumen pengumpulan data adalah alat Dokumentasi berupa kamera untuk mengambil gambar hasil observasi.Menurut Sugiyono, instrumen penelitian merupakan suatu alat Pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam Maupun sosial yang diamati. Instrumen pengumpulan data yang Digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pedoman wawancara, Lembar pedoman observasi dan dokumentasi. Analisis data merupakan upaya mencari data dan menata catatan Hasil observasi dan wawancara serta data lainnya, untuk meningkatkan Pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya Sebagai temuan bagi orang lain. Oleh karena itu analisis deskriptif kualitatif digunakan sebagai teknik analisis Dengan jenis analisis isi atau content analysis dengan langkah sebagai berikut: a) Mengelompokkan butir soal subtema tokoh penjelajah angkasa luar yang termasuk Kedalam kategori ranah kognitif berpikir tingkat tinggi (HOTS) yaitu dengan Mengelompokkan berdasarkan level C4, C5, C6; b) menyajikan data deskriptif kualitatif Meliputi proses mengklasifikasi, mengidentifikasi, mengategorikan dan menarik.

Pada analisis ini terdapat soal yaitu bagaimana cara mengobati sifat kibir dan ujung?, Tujukan dalil yang melarang bersikap sombong?, Sebutkan contoh contoh orang yang memiliki sifat Hubud Dunya?, Jelaskan kisah yang disampaikan oleh Rasulullah tentang bahaya riya’?, Sebutkan bahaya dari sifat hasad?,

 

HASIL

Soal HOTS memiliki beberapa ciri yaitu mentransfer satu konsep ke konsep lainnya, mengolah dan menerapkan informasi, mencari interaksi dalam informasi yang berbeda, menggunakan informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah, menelaah ide dan informasi secara detail dan kritis.

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, butir soal HOTS Akhidah Akhlaq subtopik 1 dari buku siswa Kelas X memiliki kriteria yang sesuai dengan karakteristik soal HOTS, dengan Dasar Soal yang di berikan Mengenai dalil yang melarang bersikap sombong. Dengan pertanyaan-pertanyaan berikut, bagaimana Anda menghadapi kibir dan sifat-sifat puncak? Berikan alasan yang meniadakan kesombongan? Berikan contoh orang dengan fitur Hubud-Dunya? . Kriteria ini disebut hot karena memenuhi bobot yang sudah di tentukan Di C3 dan C4, Siswa berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari ini, dikerjakan di  rumah dengan bersemangat untuk mengikuti dan berharap dapat mengerjakan soal-soal tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta : Rake Sarasaen, 1996), 104.

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012), 65.

Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta : AR-RUZZ Media, 2014),15.

Ali, Muhammad. (2013). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Wulandari, Tari, dkk. (2019). Analisis Butir Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada Soal Ujian Sekolah Kelas XII Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMK An-Nahl. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia, 2 (4), 485—493.

 

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − 18 =

%d blogger menyukai ini: