Membangun sebuah negara diharuskan adanya dukungan dari generasi muda. Salah satunya dengan cara mengabdi pada negeri. Hal tersebut diwujudkan melalui program KKN Nusantara, yang diadakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti yang melibatkan generasi muda dalam kegitan pengabdian masyarakat. KKN Nusantara merupakan kegiatan Nasional pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia.

Kuliah Kerja Nyata Nusantara atau biasa disebut KKN Nusantara sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa semester akhir. Perjalanan menempuh pendidikan di bangku kuliah tidaklah mudah. Kurang lebih selama empat tahun kita harus berkutat dengan tugas, makalah, presentasi, dan dosen yang memiliki karakter berbeda.

Bagi mahasiswa, KKN Nusantara termasuk dari kegiatan yang diikuti oleh beberapa mahasiswa selama ia menjadi mahasiswa di kampus tersebut. KKN Nusantara dilakukan selama empat puluh hari di beberapa tempat yang ada di Lombok. Kegiatan KKN Nusantara bertujuan untuk melatih bagaimana tanggungjawab mahasiswa jika sudah terjun langsung ke masyarakat dengan berbagai karakter yang berbeda.

Dengan kegiatan KKN ini diharapkan sebagai seorang mahasiswa kita tidak hanya duduk, diam di sebuah ruangan, tetapi kita dapat memposisikan diri kepada masyarakat. Karena, tidak selamanya kita akan kuliah, karena tanggungjawab yang lebih penting adalah mengabdi kepada masyarakat.

Salah satu mahasiswa Bidik Misi IAIN Kediri turut serta dalam KKN Nusantara. Kegitan tersebut diadakan di Lombok pada tanggal 10 Juli – 20 Agustus 2018. Ia adalah Nifa Khoirul Miftah. Kak Nifa panggilan akrabnya, putri dari Bapak Suryani dan Ibu Mardiyah (alm.). awalnya ia hanya coba-coba, tak disangka ia lolos salah satu dari 10 mahasiswa yang terpilih mewakili IAIN Kediri. “Keinginan terbesar saya mengikuti KKN Nusantara ini, untuk menambah pengamalan, menambah teman serta belajar mengenai keanekaragaman budaya dan suku di Lombok” terang Kak Nifa. Ke 10 mahasiswa IAIN Kediri di tempatkan di wilayah yang berbeda-beda. Desa Labuan Terang, Kecamatan Lembar Lombok Barat di situlah ia di tempatkan.

Kegiatan KKN Nusantara di Lombok berupa pengapdian kepada masyarakat, salah satunya “Gerakan Indonesia Melayani”, yang berupa penyuluhan maupun pelayanan. Pembuatan KK (Kartu Keluarga), e-KTP, buku Nikah, maupun gotong royong membangun masjid serta bersih kampung, inilah beberapa bentuk Gerakan Indonesia Melayani.

Ketika mahasiswa KKN Nusantara di Lombok, bertepatan adanya bencana gempa bumi yang sangat besar. Dari ke 10 mahasiswa KKN Nusantara IAIN Kediri, Alhamdulillah semua selamat, termasuk Kak Nifa. “pada waktu gempa itu, kkn kami kegiatannya libur 3 hari,” papar anak ke tiga dari emapat saudara itu. Aktifitas di berhentikan sementara hingga waktu terkondusifkan. Teman-teman KKN Nusantara dari daerah sekitar Lombok, menggukan waktu pulang ke rumah masing-masing menjenguk keluarganya dan KKN Nusantara lain menggunakan waktu mereka untuk menggalang dana membantu korban bencana gempa.

Selain sebagai penggerak maupun fasilitator, mahasiswa KKN mengajak serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap gerakan yang dijalankan, seperti mengadakan PDAM dan pembangunan WC. Di samping memberi program pada masyarakat, peserta KKN Nusantara juga berpartisipasi menyambut Agustusan, dengan menyelenggarakan perlombaan yang bekerja sama dengan karang taruna di desa tersebut. Mahasiswa juga aktif mengadakan penyuluhan terhadap anak-anak sekolah terutama pada anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA), yang bekerja sama dengan BKKBN sebagai gerakan meminimalisir nikah dini (Kodek) karena banyaknya anak-anak yang nikah di usia dini. Program ini dirasa penting sebab kurang matangnya usia pernikahan, mengakibatkan angka perceraian meningkat sehingga jumlah janda di daerah Lembar Lombok Barat juga kian bertambah. “Kegitan terberat yang saya jalankan, ketika mengadakan kegiatan keagamaan” terang Kak Nifa. Perlu diketahui di Nusa Tenggara Barat, terutama Lombok terdapat beberapa aliran Islam yang cukup beragam, antara lain: Nadhatul Ulama (NU), Salafi Wahabi, serta Nahdatul Waton. Ketiganya agak sulit untuk digabungkan sehingga saat mengadakan kegiatan keagamaan, perlu kehati-hatian agar tidak menyinggung satu sama lain.

Itulah beberapa paparan mengenai KKN Nusantara mengbdi, banyak pelajaran dapat kita ambil, semoga Bermanfaat.

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × one =

%d blogger menyukai ini: