Jakarta – SiDU Entrepreneur Workshop dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2019 di Perpustakaan Nasional yang dihadiri oleh 50 besar kompetisi ide bisnis seluruh Indonesia, yang telah menyisihkan 300 lebih ide bisnis lainnya.
SiDU Youth Entrepreneurs Forum (YEF) 2019 diadakan oleh SiDU dan bekerjasama dengan Kompas. SiDU (YEF) 2019 dilaksanakan dalam 3 tahap, SiDU Kompetisi Ide Bisnis, SiDU Campus Talk dan SiDU Entrepreneur Workshop. SiDU YEF 2019 bertujuan untuk mempertinggi daya saing dan menguatkan ekonomi, karena Indonesia perlu terus meningkatkan pertumbuhan kewirausahaan.
Penilaian para juri menentukan juara-juara SiDU Kompetisi Ide Bisnis 2019. Juara 1 diraih oleh Haykal Satria Panjeraino dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bisnis yang diikutkannya dalam kompetisi ini adalah Panjers, layanan jasa produksi pakaian olahraga untuk beragam cabang olahraga seperti futsal/sepak bola, basket, voli, atau lari. Juara kedua diraih tim dari Universitas Brawijaya dengan bisnis Kampung Course, platform yang menghubungkan pencari kursus atau pelatihan dengan lembaga kursus lokal. Sederhananya, market place untuk lembaga kursus di Indonesia. Saat ini Kampung Course telah bekerja sama dengan lebih dari 20 lembaga kursus dan telah membantu lebih dari 600 pencari/peserta kursus. Ide bisnis aplikasi Geobak menjadi pemenang ketiga. Geobak menggunakan konsep GPS (Global Positioning System) yang menghubungkan pedagang keliling dengan konsumen. Konsep ini diajukan tim dari Universitas Bina Nusantara.
Dalam SiDU Entrepreneur Workshop, praktisi dan wirausahawan yang memberikan pelatihan adalah Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari, konsultan kreatif Yoris Sebastian, pendiri Men’s Republic Yasa Singgih, dan pendiri Radja Cendol Danu Sofwan. Mereka memberikan perspektif baru dan tips-tips yang bermanfaat bagi para wirausahawan dan calon wirausahawan muda yang bergabung di Entrepreneurs Workshop ini.
Dalam merintis bisnis, Yoris Sebastian berbagi soal bagaimana kita memulai bisnis. “Start as small as you can. Modal utama bisnis adalah kreativitas,” ujar Yoris. Ia juga mengatakan, kita harus fokus pada kekuatan yang kita miliki.” Pada saat proses membangun, “Discover yourself. Bisnis adalah kendaraan untuk mencapai tujuan. Your business will grow if your character grow,” ujar Yasa. Pendiri Radja Cendol Danu Sofwan bercerita banyak tentang bagaimana membangun merek (brand). “Kita butuh CIE, creativity, idea, execution. Ini harus jadi satu kesatuan,” kata Danu.
Pada acara lokakarya ini, Edward Suhadi sebagai juri juga memberikan tips singkat bagi para wirausaha muda ini. Ia menutup presentasinya dengan kutipan favoritnya, “The reasonable man will try to fit himself into the world. The unreasonable man will try to fit the world into himself. Therefore, all progress depends on the unreasonable man.”
(enr/red)
1 Komentar
Alvida · 11/05/2019 pada 20:36
Waw.. Kereenn.. Inilah yang patut dibanggakan dari mahasiswa bidikmisi..