M. Bagus Ridlo, M. Haris Baihaqi, beserta rekan dan pembimbing pada
Annual internasional conference di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (25/06/19)

Kediri– Mahasiswa Bidikmisi IAIN Kediri mengikuti Annual internasional conference On Social Sciences and Humanities yg dilaksanakan oleh UIN Sunan kalijaga Yogyakarta.

Annual internasional confrence merupakan kompetisi jurnal internasional yg dilaksanakan oleh UIN Sunan kalijaga bekerja sema dengan beberapa instansi. peserta yg mengikuti Annual internasional confrence meliput dosen, mahasiswa pascasarjana, dan peneliti.

Annual internasional conference ini dilaksanakan pada tanggal 25-27 juni 2019 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata dengan Tema “4.0 Revolution: Religiousity, Identity, and Social Transformation”

Kegiatan Annual internasional conference On Social Sciences and Humanities pada hari pertama tanggal 25 Juli diawali dengan seminar kit di hotel new saphir. Selanjutnya, di hari ke 2 diadakan acara Confrence di UIN Sunan Kalijaga.Di hari ke 3 tour keliling Yogyakarta.

M. Bagus Ridlo Hidayatullah dan M. Haris Baihaqi selaku mahasiswa Bidikmisi IAIN Kediri beserta Rista Aulatus Sholikha dan Azkiyatul Azkiya yang merupakan mahasiswa sosiologi Agama semester 6 turut serta berpartisipasi dalam Annual internasional conference ini.

Judul Jurnal yang diusung dalam kompetisi ini ialah “Tourism Village And The Risks Society  (Ulrich Beck’s Sociological Analysis in the Program to Criticize Jambu Tourism Village, Kayen Kidul, Kediri)”.

 “Pada awalnya saya, mas haris dan 2 kawan saya memiliki komunitas diskusi warung kopi kecil yg bernama Lingakar Sosiologi IAIN Kediri (LSI). Motif mengikuti kompetisi ini adalah pembelajaran penulisan saja ditambah motifasi, bimbingan, dan pengawalan oleh Bapak dosen yang bernama Bapak A. Zahid M.SI.” UJar Bagus Ridlo.

Bagus Ridlo mengatakan bahwa ini merupakan kompetisi jurnal internasional pertama yg diikuti, sebelumnya dia cuma pernah mengikuti jurnal Sosiologi perkotaan UNS solo Tahun lalu. Peserta yg mengikuti Annual internasional confrence meliput dosen, mahasiswa pascasarjana, dan peneliti, dan disana mereka menjadi peserta termuda, hal ini sendiri tidak menjadi halangan melainkan tantangan bagi mereka.

“Memang untuk menulis diperlukan sedikit paksaan terutama bagi saya yang masih pemula ini, tentunya hal ini menjadi pengalaman berharga bagi saya. di forum ini pula saya mengetahui begitu banyak kurangannya dirisaya, ini menjadi spirit  saya untuk terus upgade diri. Dan tentunya ini semua berkat bidikmisi sehingga saya bisa memiliki kesempatan yg tentunya tidak dimiliki oleh semua orang.” Ujar Bagus Ridlho.

Intinya kita semua memiliki waktu yg sama yg beda hanya pengambilan keputusan akan adanya waktu tersebut, dan sedikit mengutip apa yg dikatakan Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (ant/ris)

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × 4 =

%d blogger menyukai ini: