Penulis buku : Maghfur M.  Ramin
Judul buku : Resensi buku teori kritis filsafat lintas mazhab
Tebal buku : 246 halaman
Penerbit : Sociality
Tahun terbit : 2017
Harga : kisaran Rp. 60.000

Diresensi oleh :
Ahmad Yazid | 932508318 | TARBIYAH | PBA | IAIN KEDIRI

buku teori kritis filsafat lintas mazhab karya Maghfur M. Ramin

Sinopsis
Dilihat dari sampul depan dan belakangnya,  buku ini terlihat menarik dan praktis untuk dibaca. Perpaduan antara warna putih dan hitam yang ada pada desain sampul seakan berpadu dengan isi buku yang membahas tentang filsafat berbagai mazhab.
Buku yang ditulis oleh Maghfur M. Ramin ini menyajikan informasi seputar dunia filsafat yang mudah dipahami dan juga ringkas, padat, tidak bertele-tele. Dari segi bahasa juga menggunakan bahasa yang ringan dan langsung ke intinya. Sampul bagian belakang buku ini juga disebutkan sedikit mengenai kata pengantar dari penulis, dan apa saja yang akan dibahas didalam buku ini. Seperti :
Membaca zaman yang kian angkuh dan bobrok ini, perlu kembali pulang pada daya pikir yang radikal, menggali dan mempertanyakan ideologi-ideologi yang berhamburan dan menimbulkan kesenjangan kehidupan. Pikiran kritis yang filosofis menyobek kedok-kedok busuk yang lahir dari rahim agama serta melenceng dari sistem pengetahuan, politik, ekonomi, kekuasaan, dan kebudayaan yang dikamuflase.
Berangkat dari itu semua, hadirlah berbagai teori kritis filsafat yang seiring dengan kelamnya situasi dan kondisi zamannya, menuju panggilan moral keilmuan itu sendiri. Teori kritis filosofis menjadi steering committee untuk mendobrak proyek rekayasa yang didesain oleh aparat yang berkepentingan. Konsep kritik berangkat dari rasa ingin untuk berjuang demi memerdekakan manusia dari segala belenggu penjajahan dan penindasan, bahkan dari ideologi sekalipun.
Sementara itu, filsafat yang akan dibahas meliputi Mazhab Renaisans, Mazhab Rasionalisme, Mazhab Empirisme, Mazhab Pencerahan, Mazhab Idealisme, Mazhab Positivisme, Mazhab Materialisme, Mazhab Eksistensialisme, Mazhab Frankfurt, Mazhab Strukturalisme, hingga Mazhab Poststrukturalisme.
Di dalam kata pengantar dijelaskan secara ringkas mengenai pengetahuan dari berbagai mazhab filsafat. Diantaranya:
mazhab renaissance mengkritik ajaran gereja yang banyak memasung kreativitas, mazhab rasionalisme adalah sebentuk filsafat yang menyuarakan peran rasio sebagai sumber utama dan satu-satunya untuk menjustifikasi pengetahuan, mazhab empirisme mencolok pada abad modern sebagai perjuangan untuk melucuti kerngkeng pemikiran agama di zaman skolastik, masa pencerahan bersemangat merevisi kepercayaan kepercayaan tradisional, mazhab idealisme menyerang paham yang hanya menerima kemampuan rasio begitu saja tanpa menguji batas-batasnya, mazhab positivisme diasosiasikan sebagai teori evolusi dan penanganan naturalistik yang ketat terhadap kehidupan manusia, mazhab materialisme dibenturkan pada dualisme jiwa tubuh dan menyimpan relasi yang tidak gampang dengan realisme universalia dan entitas abstrak lainnya, mazhab eksistensialisme menjadi sebuah ontologi skolastik namun pada Dimensi Lain ia serupa jalan untuk menemukan kembali hubungan manusia dan Tuhan, mazhab Frankfurt sebagai aliran filsafat kritis yang tumbuh di Institute fur Sozialforschung Frankfurt Jerman, mazhab  strukturalisme sebagai gerakan intelektual namun yang berpusat di Perancis dan berkeyakinan tentang fenomena kehidupan yang hanya dapat dipahami dengan keterhubungan mereka, mazhab post strukturalisme merupakan salah satu varietas postmodernisme yang dibentuk oleh reaksinya terhadap strukturalisme Prancis.

Bab 1
Tentang penelusuran teori kritis filsafat. Dimulai dengan pemaknaan teori kritis, lalu pikiran utama teori kritis, kemudian karakteristik teori kritis filsafat, lalu tujuan teori kritis, , ilmu kritis filsafat, filsafat menjadi kritik ideologi, dan teori kritis mengawinkan teori praktis. Dijelaskan pula bahwa Teori Kritis adalah mazhab pemikiran yang mengedepankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

Bab 2
Menjelaskan tentang berbagai macam teori kritis filsafat lintas mazhab, yakni Mazhab Renaisans, Mazhab Rasionalisme, Mazhab Empirisme, Mazhab Pencerahan, Mazhab Idealisme, Mazhab Positivisme, Mazhab Materialisme, Mazhab Eksistensialisme, Mazhab Frankfurt, Mazhab Strukturalisme, hingga Mazhab Poststrukturalisme. Tiap mazhab tersebut dijelaskan mengenai sejarahnya masing-masing, kemudian pengertian, tokoh-tokoh, dan lainnya.
Misalnya adalah mazhab renaisans, Renaisans (Renaissance) berasal dari bahasa Perancis yang berarti ‘kebangkitan’, di mana Naissance dalam bahasa Perancis berarti ‘kelahiran’. Kata Renaisans bisa juga diambil dari bahasa Inggris, yaitu Re yang artinya ‘lagi atau kembali’ dan Naissance artinya ‘naungan’ atau Nascence yang artinya ‘kelahiran’.
Renaisans menunjuk pada manusia yang mulai memiliki kesadaran-kesadaran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran manusia. Suasana dan budaya berpikirnya memang mengantarkan kembali pada semangat awal. Semangat yang dimaksud di sini adalah filsafat Yunani Kuno yang mengedepankan peran kodrat manusia itu sendiri. Zaman Renaisans lebih sebagai gerakan kebudayaan daripada aliran filsafat.
Tokoh-tokohnya antara lain : dalam bidang seni ada Donatello (1386-1466), Sandro Botticelli (1445-1510), Michelangelo (1475 1564), Raphael (1483-1520), Perugino (1450-1523), dan Leonardo da Vinci (1452-1519). Dalam bidang penjelajahan ada nama-nama besar, seperti Christopher Columbus (1451-1506) dan Ferdinand Magellan (1480-1521). Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan terlihat beberapa tokoh handal, antara lain Nicolaus Copernicus (1473-1543), Andreas Vesalius (1514-1564), Galileo Galilei (1564 1642), Johannes Kepler (1571-1630), dan Francis Bacon (1561 1626), seorang bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filsafat untuk perkembangan bidang ilmu pengetahuan melalui karyanya: Novum Organum.

Kelebihan buku
1. Harga terjangkau
2. Desain yang simple dan sesuai dengan isi buku
3. Terdapat bukti telah lulus QC (quality control)
4. Berat buku sedang (tidak terlalu berat) karena menggunakan kertas yang ringan
5. Halaman buku yang tidak terlalu banyak membuat nyaman untuk dibawa kemana saja
6. Pembahasan dalam isi buku menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami
7. Pembahasan langsung ke intinya, tidak bertele-tele
8. Dalam subab dijelaskan secara ringkas dan padat
9. Terdapat tanda disebelah kanan dari setiap halaman yang berisi judul subab yang sedang di bahas agar pembaca tahu bab apa yang sedang dia baca saat ini
10. Dicantumkan juga kamus mini sebelum halaman daftar pustaka
11. Daftar pustaka diambil dari buku, majalah, dan internet

isi buku teori kritis filsafat lintas mazhab

Kekurangan buku
1. Warna yang monotone dari sampul buku
2. Pada sampul terdapat gambar orang duduk dengan gaya seperti orang berfikir, dibuat siluet saja terkesan membosankan
3. Menggunakan kertas berwarna kuning, meskipun ringan tapi akan lebih profesional jika kertas berwarna putih dan juga ringan
4. Terdapat seperti background yang agak transparan dibagian atas dan bawah pada setiap halaman, yang menunjukkan kesan seperti buku ini sudah usang dan lama
5. Tokoh-tokoh sebagian besar tidak disebut biografinya
6. Hanya menyediakan dua bab, dimana bab pertama menjelaskan tentang teori kritis filsafat, dan bab kedua menjelaskan tentang berbagai macam mazhab

Kategori: Resensi

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 2 =

%d blogger menyukai ini: