Review film dan novel ” Laskar Pelangi” membangun semangat anak negeri dengan keterbatasan

Judul                                   : Laskar Pelangi

Penulis                                : Andrea Hirata Dan Kawan

Penyunting                         : Dhewiberta Dan Ditta Sekar Cempaka

Penata Letak                      : Multipage

Penerbit                               : Pt Bentang Pustaka

Ukuran                                  : 14 x 21 cm

Tebal                                     : 1.5 Cm

Jumlah Halaman                : 212

Isbn                                       : 978-602-881-83-5

Tahun Penerbit                    : Juni 2012

prolog :

“ Buku ini aku persembahkan untuk guruku ibu Muslimah Hafsari dan bapak Harfan Effendi Noor, sepuluh temanku laskar pelangi”

Sinopsis :

“Di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini di tulis dalam semangat realistis kehidupan sekolah. sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survise dalam humaisme yang menyentuh“

Deskripsi Buku :

Buku ini menceritakan sebuah perjuangan masa depan dalam menggapai impian. sekolah yang terdampak dengan tambang dan perusahaan. penindasan dan kemiskinan yang kian menjadikan anak Bangka Belitung putus sekolah, lebih memilih bekerja membantu beban ekonomi keluarga.

Sebuah perjuangan guru dalam mendidik murid yang minim. dengan tekat yang kuat dan keikhlasan Sd Muhammadiyah gantong Bangka Belitung kembali bangun untuk berdiri dan memberikan pendidikan kepada mereka yang ingin sekolah dengan keterbatasan.

Ibu Muslimah adalah guru pertama kali mengajar, tuntutan akademik dari setiap kecamatan untuk menjadikan sekolah dapat berdiri minimal mempunyai 10 murid. Di awal masih mendapatkan sembilan murid. Ibu muslimah pun telah putus asa untuk tidak mengajar, akan tetapi datanglah harun. anak yang keterbasan mental akan tetapi mempunyai semangat yang kuat dalam menggapai ciata-citanya.

Pak Harfan, guru yang telah usia senja. kesabaranya sangat luar biasa dalam mengahadapi semua murid, bahkan dalam menghadapi ibu Muslimah yang merupakan guru baru yang masih keponakan dari pak Harfan.

Dengan semangat dalam belajar, lintang merupakan anak pesisir laut, jauh tempat tinggalnya selalu berjuangan untuk berangkat paling pagi, pulang paling akhir . Selain itu lintang juga harus berhadapan dengan buaya ganas yang memotong perjalanannya, sehingga harus menunggu buaya pergi, ia baru dapat melewati jalan menuju sekolahnya.

Di akhir cerita, di saat haikal yang juga termasuk 10 murid ibu Muslimah bertemu, mereka telah menjadi orang yang sukses. Ia meninggalkan Bangka Belitung untuk mengejar pelangi. Mengejar harapan yang indah.

kelebihan buku :

• Cover buku yang sangat menarik
• Cerita yang sangat memberikan inspirasi
• Gaya bahasa penuh dengan kiasan
• Ceritanya memberikan edukasi yang membangun
• Penataan dan editingnya bagus

kekurangan buku :

• Setiap bab panjang ceritanya.
• Perlu berfikir panjang untuk menangkap ceritanya, karena alur cerita meloncat dan pindah suasana.

oleh

Badrus Sholikhin, mahasiswa bidikmissi IAIN KEDIRI