Oleh : M. Samsul Mughis
Terasa indah jika kebahagiaan selalu menyelimuti kehidupan sehari-hari
Banyak yang berfikir kebahagiaan dan kesenangan itu sama, padahal ada yang berbeda dari definisi kedua sifat tersebut.
Kebahagiaan menurut saya adalah suatu perasaan yang timbul ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain, sehingga membuat orang lain,
Kesenangan sangat berbeda dengan kebahagian, menurut saya kesenangan adalah ketika seseorang menerima hadiah atau pemberian dari orang lain berupa sesuatu yang sangat diharapkannya.
Kita hidup di dunia adalah bukanlah untuk bersenang-senang
Akibat dari kehidupan ini hanyalah ada dua poin yaitu susah dan senang
Atau bisa di bilang dalam ajaran agama setelah kehidupan di dunia maka akan menempati suatu tempat,
Di mana saya belum Mengetahui dari mata saya sensiri gimana rasanya, bentuknya dan bahunya kedua tempat tersebut,
Saya hanya mendengar dari kata kiyai dan guru saya, dan alhamdulilah saya mengimani, menyakini dan percaya terhadap kedua tempat tersebut,
Tempat itu adalah Surga dan Neraka
Bahwasanya apa bila ke surga adalah tempatnya kesenangan dan di Neraka adalah tempatnya sengsara atau penyiksaan.
Dan dari defisi lain saya ibaratkan Sukses dan Gagal
Bila saya gambarkan dalan kehidupan sehari-hari saya jika saya berbuat baik maka akan masuk ke Surga dan jika tidak berbuat baik maka akan masuk ke Neraka
Jika berbuat kebaikan akan Sukses dan berbuat kejelekan akan Gagal.
Saya yakin bahwa tuhan menciptakan setiap hal di dunia ini dengan suatu tujuan, yaitu untuk menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganga
Ada banyak hal yang sebenarnya bisa dipelajari dari setiap kehidupan makhluk yang ada di dunia ini contohnya berbuat baik akan mendapatkan perlakuan dan berbuat jahat akan mendapatkan kejahatan pula.
Di suatu ketika saya berfikir apakah yang saya lakukan ini benar, dan akan memberikan kesuksesan serta kebahagian saya
Dulu Setelah saya lulus dari jenjang pendidikan menengah, tentu saya akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya Yaitu kalau gak SMA, MA ataukah SMK.
Di situlah saya mulai bingung dan bimbang, jenjang mana yang saya ambil dan lembaga mana yang akan saya masuki,
Ternyata dari pendapat orang-orang yang saya tanya saya di anjurkan kesuatu lembaga sekolah yaitu SMK, karena dasarnya saya berfikir kelak lulus dari SMK saya ingin langsung bisa bekerja dengan mapan,
Dan saya juga di bingungkan lagi ketika masuk ke SMK karena di lembaga tersebut ada 3 kejuruan, yaitu TKR, Multimedia dan Farmasi,
Suatu ketika saya bertanya kepada teman sekaligus guru saya, dan beliau juga seorang dokter spesialis, saya di anjurkan untuk memilih jurusan Farmasi, karena dari keinginan awal saya, yang nanti setelah lulus langsung dapat kerja dan mapan,
Alhamdulilah saya akhirnya memilih masuk ke SMK kejuruan Farmasi
Dan dari kejuruan farmasi tentu saya amat sedikit paham dengan obat-obatan dan kesehatan,
Dari situlah saya sangat berguna bagi tetangga saya terutama keluarga dan kerabat dekat, contoh dari mereka sakit, mereka banyak bertanya kepada saya, dan saya mengarahkan terhadap obat apa yang akan mereka minum agar penyakitnya cepat sembuh,
Dengan manfaat dari ilmu saya karena saya juga pelajar Farmasi, saya tidak menyangka akan hidup seperti ini, yang sangat berguna bagi saya sendiri terutama, dan keluarga sampai tetangga saya.
Dengan itulah saya bisa mengangkat nama keluarga dari mata kerabat saya, yang dulunya saya dari keluarga miskin, buruh petani kecil, yang tidak ada apa-apanya di antara tetangga saya dan kerabat saya yang lainya, karena mereka lebih kaya dari pada keluarga saya.
Kembali ke pekerjaan
Saya sekolah dengan tekun dan menghadapi banyak ujian di awal kehidupan saya , untuk mendapatkan pekerjaan sempurna yang akan menjamin gaya hidup nyaman dan untuk mencapai kebahagiaan.
Tapi apakah kita melihat ke arah yang benar? Apakah pekerjaan memastikan kita bahagia? Apakah menjadi orang yang bahagia selalu memastikan kita berguna? Banyak manusia mencintai kebahagian, tetapi tidak memikirkan kebahagiaan orang lain,
Jadi mungkin kita perlu menelusuri jalan baru yang akan memberikan kepada kita kebahagiaan abadi, adalah kita juga bahagia dan orang lainpun juga bahagia karena kita dan terlepas dari situasi kehidupan duniawi kita, karena kehidupan keduniwinan hanyalah membawa kita ke kebahagian semu, yang bersifat sementara
Sekarang sebagian dari anda mungkin berpikir, “saya pikir ini bukan buat saya, karena pada dasarnya saya orang yang bahagia.” dan dari sini kita rubah fikiran kita menjadi
“saya akan sangat bahagia, ketika melihat orang lain bahagia dengan hasil kebahagiaan kita”
0 Komentar