Secarik kertas bergaris hitam bergeming tak di hiraukan
Menanti datangnya goresan tinta hitam menghias lembaran
Silau cahaya tak pernah lelah menemani hati yang pilu
Bersama silir angin yang mencoba menyatu pada jiwa yang sendu

Tersadar bahwa perlahan hati sedang perlu hiburan
Menjerit perih jika terlalu lama di kosongkan
Tersadar sudah berapa waktu yang terlantarkan
Terenyuh diri beruai air mata ketika menyadari hidup hanya sejenak

Begitu menarik menikmati rintik hujan
Menelisik diri memanjatkan syukur yang tak terukur
Mengharap semoga hadirnya hujan bisa menghapus segala kesedihan
Menemani setiap langkah dalam merajut impian

Aku sadar tidak akan lama hidup di dunia
Kini biarkan aku mengabdikan diri
Menggores pena sebagai tanda terima kasih
Tak akan ku biarkan lagi kesedihan menghambat mimpi

Kali ini beri aku kesempatan
Menjadi duri yang merawat mawar
Mencoba mempertahankan keharmonisan demi sebuah tujuan
Merajut mimpi mendapatkan kebahagiaan

Oleh : Tasi’ Nugroho M

Kategori: Sastra

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − 3 =

%d blogger menyukai ini: