Scout is Coconut

Karya : Ahmad Irfan Maulana

            Scout is coconut? Pramuka adalah kelapa? apa maksudnya? kadang orang memanggil anak pramuka dengan sebutan “anak kambil”, akupun pernah disapa dengan sebutan itu. Namun aku tak malu, justru aku dengan pede nya mempresentasikan dan mengajak siapapun untuk ikut pramuka. Karena menurutku pramuka ialah karakter, pramuka sendiri merupakan kependekan dari Praja Muda Karana atau rakyat muda (pemuda) yang suka berkarya. Lantas, apakah pramuka hanya untuk pemuda saja? Tentu saja tidak, pramuka itu universal, siapapun bisa bergabung, dan itu tentu tidak mengubah makna rakyat muda yang suka berkarya, karena arti sesungguhnya pramuka ialah rakyat yang suka berkarya dan memiliki semangat seperti pemuda, itulah mengapa pramuka selalu memanggil anggotanya dengan sebutan kak. Karena pramuka tidak memandang usia dan memberikan motivasi untuk semua golongan agar selalu semangat seperti kakak kakak pemuda, hehe. Kalau begitu apa maksud dari kelapa? Jadi begini, ini kelapa bukan sembarang kelapa namun juga memiliki sebuah filosofi, diantaranya ialah tunas kelapa dapat tumbuh dimana saja dan  pohon kelapa dapat berguna apasaja. Maksudnya diharapkan anggota pramuka dapat beradaptasi dimanapun tempatnya serta mampu memberikan karya pada tempat yang dipijakinya.

Apa yang ada didalam pramuka sangat bermanfaat bagi pendidikan karakter pemuda, Indonesia terutamanya. Tinggal kita bagaimana menerapkannya pada diri sendiri dan apapun yang ada di sekitar kita. Kunci dari produktivitas kita ialah dari sejauh mana kita mengenali diri kita, utamanya pada minat bakat, dengan begitu kita akan mengerti apa yang dapat kita kerjakan lebih dahulu dan apabila kita belum bisa mengerjakan apapun kita tidak sering sering menyalahkan diri kita sendiri, paling tidak kita mengerti kelemahan kita dan fokus untuk megerjakan apa yang kita bisa. Dalam tingkatan siaga sampai penggalang kita dihadapkan oleh berbagai bidang seperti pionering, sandi morse semaphore, wawasan kepramukan dan pastinya masih banyak lagi, kita bisa saja memilih apa saja untuk menambah bakat kita, tapi itu akan membuat kita kesal ketika kita belum juga bisa mengerjakan, ya walaupun kenyataannya banyak anggota yang multi talent sih. Maksudnya begini, jika kita perumpamakan hidup kita di dunia, pasti kita akan di hadapkan dengan segala sesuatu yang dapat memancing kita untuk mencobanya. Kalau kita tidak tahu passion kita berada dimana, pasti kita akan mencoba segalanya yang membuat itu senang dengan berasumsi bahwa itu akan menjadi pegalaman dan menambah skill baru, ya memang benar tapi hal tersebut belum tentu sepenuhnya benar, jika dalam mengerjakan perlombaan kita diberikan durasi maka kehidupan pun juga memiliki waktu. Ketika kita tidak mengerti bakat kita dan berjalan seadanya lalu saat mencobanya ternyata kita gagal dan membuat kesal bagaimana? Yap pasti jawabannya harus pantang menyerah, benar sekali. Tapi bandingkan ketika kita mengerti bakat kita dan fokus mengembangkannya pasti kita dapat menaikkan level bakat kita, lalu setelah itu kita mencoba hal lain yang mampu menambah skill kita pasti kita tidak perlu bingung mencari bakat ketika kita belum berhasil dalam mencoba. Sama halnya ketika kita dalam pengabdian kita tidak boleh terlalu ambisi untuk bisa mengerjakan apapun karena hal itu akan mendorong kesombongan pada diri sendiri dan tidak ingin disaingi. Dalam pramuka kita tidak sendirian, tidak hanya terpaku pada diri sendiri melainkan juga memanfaatkan bakat yang dimiliki orang lain juga. Dengan begitu kita tidak hanya kreatif, inovatif, serta gembira, tapi juga dilatih agar memiliki jiwa kepemimpinan.

Sekian terimakasih.

Kategori: Sastra

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × one =

%d blogger menyukai ini: