Oleh : Mughis

Realita kehidupan

Kebaikan menghasilkan kebaikan

Perputaran kehidupan di dunia ini terkadang membuat saya bingung.

Dengan seiringnya berjalanya waktu, tenggelam dan tertindih oleh banyaknya persepsi setiap hari.

Kehidupan terasa singkat bila menengok kebelakang,

Dan kehidupan itu terasa lamaaaa sekali bila kita memandangnya kedepan terus.

KADANG yang saya kagumi belum tentu itu dikagumi menurut semua orang

KADANG yang saya harapkan belum tentu itu bisa aku miliki

KADANG yang saya cari belum tentu saya akan mendapatkanya

KADANG yang saya jadikan tujuan belum tentu itu yang saya wujudkan.

Menurut saya kehidupan hanyalah meminta kita untuk berbuat baik saja, di setiap perilaku kita.

Dalam kehidupan, saya selalu membayangkan suatu keberhasilan, dan keberhasilan itu selalu saya gambarkan dipikiran saya, suatu yang indah, yang memuaskan hati saya.

Dan apakah yang terjadi …..??

Terkadang di kehidupan kenyata’anya yang saya rencanakan, untuk suatu keberhasilan itu sedikit sekali yang menjadi kenyata’an.

Contohnya :

Zaman dahulu pada saat saya lulus dari SD dan akan melanjukan ke jenjang pendidikan selanjutnya dan saya dibingunkan dengan manakah yang saya masuki Sekeloh Negri atau kah Suwasta

Yang mana semua teman dekat saya pada memilih ke SMP Negri

Dan saya mencoba bertanya kepada seseorang (istrinya kiyai saya) akhir nya saya sama beliau tersebut di arahkan ke Suwasta yang berbasis Islam dan di. Naungi oleh organisasi besar yaitu Nahdlatul ‘Ulama

Yang beliau berkata kepada saya “zaman sekarang sudah tua, harus banyak mendalami ilmu agama, ilmu umum itu tidak sebegitu penting”

Dan akhirnya pun saya percaya dan saya masuk di Smp tersebut.

Tak disangka-sangka ternyata banyak teman saya, yang saya tidak ketahui juga masuk smp itu juga, dan itu tidak saya rencanakan bahkan memikirkanya.

Dengan masuk di Smp tersebut saya mengalami transplantasi kehidupan yang baru, yang dari kecil saya tidak banyak berbasic agama, masuk di sekolah yang banyak agamanya.

Dan sini saya juga mendapatkan ilmu baru, teman, dan pengalaman, yang membuat saya menjadi seperti sekarang.

Dulu saya yang penting berbuat baik maka teman saya akan memberikan kebaikan juga.

Begitu juga pada sekolah saya juga memberikan yang terbaik dengan sebisa saya dan sekolahpun juga baik kepada saya, seperti guru gurunya juga baik kepada saya.

 Pengalaman, ilmu dan teman tersebut sangatlah baik dan cocok untuk kehidupan saya, dan bisa merubah kehidupan saya terasa enak enak saja.

Dan dari semua itu tadi pada saat saya masih kecil di sekolah dasar sangatlah tidak pernah merancang tujuan kehidupan tersebut,

Padahal yang saya rencakan pada saat saya kecil itu,  saya besok harus masuk ke sekolah yang negeri dan ilmu agama saya cukuplah saya dapat dari pesantren dekat rumah saya.

Jadi dalam menjalani kehidupan itu, jangan terlalu yakin dengan apa yang kita rencanakan, kita impikan, kita jadikan tujuan, kita berfikir akan bahagia jika kita dapat meraihnya, saat ini juga, tetapi berfikirlah selalu berbuat dan menghasilkan praku yang baik.

Dan yakinlah jika kita berbuat baik maka besok kelak akan mendapatkan kebaikan yang lebih juga.

Tulisan ini saya tulis saat masih amatiran, kuliah semester 1, dengan masih culun-culunys dan polod-polosnya. Dengan fasilitas kos dari Allah yaitu musola, dan didukung dengan karpet yang sangat empuk yaitu sajadah.

Kategori: Opini

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 + eleven =

%d blogger menyukai ini: